Antony tidak berubah, hanya saja Manchester belum memahaminya.

Dari seorang "kegagalan" di Manchester menjadi "penyihir" di Real Betis, Antony menulis ulang kisah hidup seorang pesepakbola dengan sepak bola yang brilian, bebas, dan emosional.

Antony berintegrasi sangat cepat di Real Betis.

Dua gol dan satu assist dalam kemenangan 3-0 atas Mallorca tidak hanya membantu Betis naik ke peringkat kelima di La Liga, tetapi juga menegaskan: pemain Brasil itu telah menemukan dirinya lagi.

Di Villamarin, segalanya berjalan seperti samba. Pada menit ke-10, Antony menerima bola dari jarak 25 meter dari gawang dan melepaskan tembakan keras ke sudut kanan bawah gawang. Pada menit ke-34, ia menggandakan keunggulan dengan penyelesaian satu sentuhan dari umpan Hector Bellerin, rapi, elegan, dan tenang.

Kemudian di babak kedua, pemain yang sempat tersisih dari rencana Old Trafford itu menutup malam dengan sebuah assist untuk Abde Ezzalzouli. Sebuah penampilan yang sempurna.

Sejak Februari, hanya Kylian Mbappe yang mencetak lebih banyak gol dari luar kotak penalti daripada Antony di lima liga utama Eropa. Bukan hanya keberaniannya, tetapi juga kepercayaan dirinya yang telah kembali. Setelah apa yang disebut sebagai "kegagalan £81 juta" di Manchester, Antony kini menjadi bintang tim Betis yang telah mengubah penolakan menjadi motivasi.

Yang menarik adalah pola pikirnya. Di Inggris, Antony terikat oleh aturan ketat, diawasi oleh biaya transfer dan ekspektasi yang tidak masuk akal. Di Spanyol, ia hidup seperti seorang seniman. Pellegrini membiarkannya menggiring bola dengan bebas, berani mengambil risiko, berani berkreasi. Dan ketika hati terbebas dari rasa takut, kaki pun berbicara.

Antony telah mencetak lima gol dan dua assist di semua kompetisi musim ini.

Antony bukan lagi pemain yang hidup dengan tipuan. Ia telah belajar memilih momen, memilih ruang, memilih yang sederhana dan efektif. Dua penyelesaiannya melawan Mallorca merupakan penyelesaian yang matang, sederhana, namun penuh seni.

Ketika ditanya tentang masa depannya, Antony hanya menjawab: "Saya bahagia, saya di rumah." Mungkin, Manchester United kehilangan lebih dari yang mereka duga. Karena di Sevilla, mereka tidak hanya kehilangan seorang pemain berbakat, tetapi juga jiwa sepak bola yang baru saja terbebaskan.

Jika Betis memenangi Liga Champions musim ini, Antony akan menjadi simbol keajaiban yang hanya dapat diciptakan oleh sepak bola: tempat orang-orang yang dulunya terbuang dapat bangkit, bersinar, dan membuat seluruh Eropa memandang ke atas.

Di Villamarín, orang-orang tidak lagi melihat seorang pemain yang mencari cara untuk menyelamatkan kariernya. Mereka melihat seorang seniman yang menari bersama bola, dan bersama takdirnya sendiri.

Sumber: https://znews.vn/antony-khong-thay-doi-chi-la-manchester-chua-hieu-anh-post1599602.html