Apple secara resmi memperkenalkan headset realitas campuran Vision Pro di WWDC 2023, yang juga menandai dimulainya era baru komputasi personal, yaitu saat produsen iPhone sekaligus perusahaan induk Facebook memasuki arena tersebut. Tim Cook dan Mark Zuckerberg sama-sama percaya bahwa di era baru komputasi personal, orang-orang akan mengenakan headset untuk memasuki dunia virtual dan berinteraksi dengan objek 3D. Cook menyebutnya "komputasi spasial", sementara Zuckerberg menggunakan istilah "metaverse". Teknologi terkaitnya adalah realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), atau realitas campuran.
Facebook memasuki pasar sembilan tahun lalu ketika mengakuisisi startup Oculus senilai $2 miliar. Pada akhir tahun 2021, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Meta, dan Zuckerberg berjanji untuk menggelontorkan miliaran dolar setiap kuartal untuk mengembangkan teknologi VR dan AR bagi metaverse.
Meta kini memiliki pangsa pasar yang besar di pasar yang baru berkembang ini, mengalahkan para pesaing seperti Sony, HTC, dan Magic Leap dalam penjualan headset. Perusahaan riset CCS Insight menyatakan bahwa pengiriman headset VR dan AR pada tahun 2022 akan turun 12% menjadi 9,6 juta unit dibandingkan tahun 2021.
Beberapa analis mengatakan masuknya Apple ke pasar dapat memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi minat konsumen terhadap teknologi ini. Jika ada perusahaan yang berpotensi mengubah pasar VR dalam semalam, perusahaan itu adalah Apple, menurut analis CCS Insight, Leo Gebbie.
Apple belum mengumumkan kapan Vision Pro akan mulai dijual, kecuali awal tahun depan. Yang lebih penting, Vision Pro bukan untuk umum, setidaknya pada awalnya, karena harganya $3.499. Hal ini memberi Zuckerberg ruang bernapas, karena headset VR yang dijual Meta jauh lebih murah. Quest 2 seharga $300 dan Quest 3 seharga $500 akan tersedia di pasaran musim gugur ini. Divisi Reality Labs Meta, yang mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak untuk metaverse, merugi $13,72 miliar tahun lalu dan $3,99 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
Bagi Zuckerberg, kuncinya adalah mengubah realitas campuran menjadi peluang bisnis. Tidak seperti Google atau Apple, Meta tidak memiliki sistem operasi sendiri. Android dan iOS menghasilkan pendapatan miliaran dolar, membantu mereka mendominasi pasar ponsel pintar dan menetapkan aturan yang harus diikuti oleh pengembang pihak ketiga seperti Facebook.
Perubahan privasi iOS Apple tahun 2021 diperkirakan akan merugikan Facebook miliaran dolar selama tahun depan. Perubahan ini membatasi kemampuan Facebook dan jejaring sosial lainnya untuk melacak pengguna di seluruh web dan menayangkan iklan bertarget, yang berdampak signifikan pada periklanan online.
Zuckerberg telah berulang kali menyuarakan ketidakadilan kebijakan iOS dan App Store. Meta menyatakan bahwa dengan menghapus kemampuan menargetkan iklan, Apple merugikan banyak usaha kecil yang menggunakan model periklanan Facebook untuk menjangkau pelanggan baru secara efektif.
Pada bulan November 2022, dalam sebuah konferensi, Zuckerberg menyatakan bahwa Apple menganggap dirinya sebagai satu-satunya perusahaan yang berusaha mengendalikan aplikasi di perangkatnya secara sepihak.
Sementara itu, Cook mengkritik Facebook karena menghasilkan uang dari informasi pribadi pengguna, alih-alih menjual produk yang diinginkan orang. Pada tahun 2021, ia mengaitkan model Facebook dengan konsekuensi dunia nyata seperti kekerasan dan menurunnya kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah terkait Covid.
"Jika sebuah perusahaan dibangun dengan menipu pengguna dan mengeksploitasi data, perusahaan itu tidak pantas dipuji. Perusahaan itu perlu direformasi," kata Cook dalam sebuah konferensi privasi di Brussels, tanpa menyebut Facebook.
Dengan mengembangkan metaverse-nya sendiri, Meta dapat menghindari dominasi Apple dan menulis aturannya sendiri. Namun, ini merupakan taruhan yang berisiko. Sementara itu, Apple tahu cara membuat produk untuk masyarakat luas, baik itu komputer, pemutar musik digital, ponsel pintar, tablet, atau jam tangan. Apple juga memiliki sistem operasi baru untuk Vision Pro yang disebut visionOS. Artinya, Meta dan Apple akan bersaing untuk menarik para pengembang ke pihak mereka.
Disney menyampaikan kabar buruk bagi Meta di WWDC 2023. Setelah menutup divisi metaverse, Disney mengumumkan bahwa layanan streamingnya akan tersedia di perangkat baru Apple. Meskipun beberapa konten Disney sudah tersedia di Quest, eksekutif studio tersebut mengatakan bahwa pengalaman Vision Pro akan benar-benar baru. "Kami yakin Apple Vision Pro adalah platform revolusioner yang akan mewujudkan visi kami," ujar eksekutif Disney tersebut kepada para hadirin.
(Menurut CNBC)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)