Riwayat medis menunjukkan bahwa anak tersebut sakit selama 2 hari. Hari pertama demam, muntah, ruam, dan lepuh di telapak tangan dan kaki. Pada hari kedua, anak tersebut tiba-tiba demam dan dirawat di rumah sakit setempat dengan diagnosis penyakit tangan, kaki, dan mulut tingkat 2A. Perawatan sesuai protokol tidak memperbaiki kondisi anak. Anak tersebut kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Anak Kota (HCMC) untuk perawatan lebih lanjut.
Pada tanggal 16 Juli, dokter spesialis 2 Nguyen Minh Tien, Wakil Direktur Rumah Sakit Anak Kota, mengatakan bahwa di sini, pasien K. menunjukkan tanda-tanda kelesuan, denyut nadi 144 kali/menit, tekanan darah 121/49 mmHg, pernapasan 34 kali/menit tidak teratur dengan pernapasan perut, didiagnosis dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut tingkat 3, tekanan darah tinggi, sedikit peningkatan enzim hati, dan asidosis metabolik yang parah.
Anak tersebut dirawat dengan intubasi endotrakeal untuk membantu pernapasan, obat imunomodulator, sedatif, antipiretik, dan penyesuaian elektrolit asam-basa. Setelah 7 hari perawatan, kondisi anak membaik, demam menurun, denyut jantung menurun menjadi 120-125 denyut/menit, hemodinamik stabil, ventilator dilepas, dan ia sadar serta mampu berkomunikasi.
Anak tersebut didiagnosis menderita penyakit tangan, kaki, dan mulut tingkat 3 saat dirawat di Rumah Sakit Anak Kota.
FOTO: BSCC
Waspadai gejala penyakit tangan, kaki, dan mulut
Melalui kasus ini dr. Tien mengingatkan kepada para orang tua agar apabila melihat anak menunjukan gejala demam, timbul ruam disertai lepuhan pada tangan, kaki, bokong, lutut, sariawan, muncul dengan salah satu gejala berikut: kaget, banyak muntah, demam tinggi yang sulit turun, nafas tidak normal, tangan dan kaki gemetar, sempoyongan, duduk tidak stabil, sulit menelan, timbul ruam kulit (urat ungu), pucat, lesu, kejang-kejang, dan sebagainya, segeralah membawa anak ke rumah sakit agar dapat segera diperiksa dan ditangani oleh dokter.
Orang tua hendaknya mengambil tindakan pencegahan agar anak-anaknya tidak terserang penyakit tangan, kaki, dan mulut dengan: menjaga kebersihan pribadi, memakan makanan yang dimasak dan meminum air yang direbus, serta tidak berbagi barang pribadi (handuk, sikat gigi, mangkuk, sumpit, sendok, dan lain-lain).
Bagi orang tua, perlu mencuci tangan dengan sabun setelah mengganti pakaian, popok, setelah kontak dengan tinja, urin, air liur; sebelum dan sesudah menyiapkan makanan; sebelum dan sesudah merawat anak ini, kemudian cuci tangan sebelum dan sesudah merawat anak lain; membersihkan mainan, benda, lantai, pegangan tangan, gagang pintu, dan sebagainya.
Untuk anak-anak, penting untuk mempraktikkan "3 bersih": Makan bersih, hidup bersih, bermain bersih. Ajarkan anak-anak untuk mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah bermain dengan mainan, anak-anak yang lebih besar mencuci tangan setelah menggunakan toilet, dan mencuci tangan ketika tangan mereka kotor. Isolasi anak-anak yang sakit selama 7-10 hari, jangan sekolah, dan hindari memecahkan lepuh agar tidak menularkan penyakit.
Penularan penyakit tangan, kaki, dan mulut serta cara pencegahannya
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Kota Ho Chi Minh (HCDC), penyakit tangan, kaki, dan mulut (HCDC) terutama ditularkan melalui saluran pencernaan dan kontak langsung dengan orang sakit melalui tindakan seperti berjabat tangan, berpelukan, atau berciuman. Perlu diketahui, virus penyebab penyakit ini dapat bertahan hidup di permukaan dan barang-barang rumah tangga seperti mainan, pakaian, dan permukaan yang sering disentuh sehari-hari. Hal ini membuat penyakit ini dapat menyebar dengan cepat, terutama di lingkungan yang ramai.
Untuk melindungi anak dari risiko penyakit tangan, kaki, dan mulut, setiap keluarga dan lembaga pendidikan perlu secara proaktif menerapkan prinsip "3 bersih".
Makan dan minum yang bersih: Makanlah makanan yang sudah dimasak dan minumlah air yang sudah mendidih; gunakanlah air bersih dalam kegiatan sehari-hari; pastikan peralatan makan dan minum selalu bersih; jangan sekali-kali membiarkan anak-anak berbagi serbet, sapu tangan, peralatan makan dan minum seperti cangkir, mangkuk, piring, dan sendok.
Jaga kebersihan: Bersihkan secara teratur permukaan dan benda yang disentuh setiap hari dengan sabun atau deterjen umum, termasuk mainan, perlengkapan sekolah, gagang pintu, pegangan tangga, permukaan meja atau kursi, dan lantai.
Tangan bersih: Anak-anak dan pengasuh harus sering mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan atau memberi makan anak-anak, sebelum menggendong anak-anak, setelah menggunakan toilet, setelah mengganti popok dan membersihkan anak-anak.
Sumber: https://thanhnien.vn/bac-si-canh-giac-tay-chan-mieng-khi-thay-tre-sot-cao-noi-hong-ban-mun-nuoc-185250716132957616.htm
Komentar (0)