Baidu, nama besar dalam industri pencarian daring China, secara resmi memperkenalkan model inferensi kecerdasan buatan (AI) baru pada 16 Maret.
| Baidu meluncurkan AI sumber terbuka untuk bersaing dengan DeepSeek. (Sumber: Reuters) |
Baidu mengumumkan peluncuran model inferensi X1 terbarunya, mengklaim model ini memiliki kinerja yang sebanding dengan DeepSeek, tetapi dengan biaya yang lebih rendah.
Baidu juga mengumumkan model platform bernama Ernie 4.5, mengumumkan keputusan untuk menggratiskan chatbot AI Ernie Bot bagi pengguna individu. Sebelumnya, pengguna harus membayar biaya berlangganan untuk mengakses model AI terbaru perusahaan melalui Ernie Bot.
Baidu menyatakan bahwa Ernie 4.5 mengungguli model GPT-4.5 OpenAI dalam "berbagai kriteria evaluasi," sementara Ernie X1 memiliki "kemampuan yang ditingkatkan dalam memahami, merencanakan, merefleksikan, dan mengembangkan."
Baidu adalah salah satu perusahaan Tiongkok pertama yang meluncurkan platform AI generatif pada tahun 2023. Sejak DeepSeek mengumumkan model R1-nya, kinerjanya telah menunjukkan hasil yang sebanding dengan para pesaingnya seperti ChatGPT yang berbasis di AS, tetapi dengan biaya pengembangan yang jauh lebih rendah.
Sejak saat itu, perusahaan lokal dan instansi pemerintah di Tiongkok dengan cepat mengintegrasikan model sumber terbuka DeepSeek ke dalam pekerjaan mereka, sementara perusahaan teknologi lainnya berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan. Baidu sendiri juga telah mengintegrasikan model inferensi R1 DeepSeek ke dalam mesin pencarinya.
Baidu juga mengumumkan rencana untuk mengikuti jejak DeepSeek dengan membuka sumber model AI Ernie-nya mulai 30 Juni.
Setelah DeepSeek, perusahaan-perusahaan teknologi di Tiongkok berlomba-lomba meluncurkan platform AI yang lebih baik untuk bersaing. Pada bulan Februari, Tencent merilis model AI baru yang diklaim dapat menjawab pertanyaan lebih cepat daripada DeepSeek, bahkan ketika mengintegrasikan teknologi pesaingnya ke dalam platform perpesanannya.
Pada bulan yang sama, raksasa e-commerce Alibaba mengumumkan akan berinvestasi 380 miliar yuan (US$52 miliar) dalam AI dan komputasi awan selama tiga tahun ke depan. Perusahaan juga mengumumkan kemitraan dengan Apple untuk mengembangkan fitur AI bagi iPhone di Tiongkok. Alibaba juga merilis versi baru aplikasi asisten AI-nya bulan ini, yang didukung oleh model inferensi Qwen sumber terbuka.
[iklan_2]
Sumber










Komentar (0)