Media Thailand: Air mata mengalir atas kekalahan yang disayangkan
Surat kabar Matichon menulis judul: "Gajah Perang Muda meneteskan air mata!" ketika membahas kekalahan tim U-23 Thailand. Surat kabar tersebut menulis: "Meskipun Indonesia mendominasi lapangan, Thailand-lah yang membuka skor di menit ke-60 berkat Yotsakorn Burapha. Namun, kesalahan pertahanan di menit ke-83 membuat mereka mampu menyamakan kedudukan. Di babak perpanjangan waktu, U-23 Thailand terus menekan ketika Indonesia kehabisan napas, tetapi para penyerang menyia-nyiakan peluang mereka."
Stadion Utama Gelora Bung Karno meledak dengan kemenangan tim tuan rumah U-23 Indonesia.
Matichon juga menyoroti adu penalti yang disayangkan ketika bek terbaik pertandingan – Pichitchai Siankraot – membentur mistar gawang di babak pertama. Situasi di mana Yotsakorn Burapha gagal mengeksekusi tendangan penalti di babak ke-8 membuat Thailand semakin menyesal, sebelum Buffon dari Indonesia berhasil menendang, mengakhiri impian mencapai final "Gajah Perang Muda".
Pemain Thailand (baju putih) membuka skor lebih dulu
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Koran Indonesia: Pahlawan Ardiansyah dan Kemenangan Bersejarah
Sementara itu, media Indonesia dengan suara bulat memuji kemenangan tersebut. Jawa Pos menyebut pertandingan itu "sangat dramatis" dan memuji kegigihan tim tuan rumah melawan lawan yang tangguh. Artikel tersebut merinci pertukaran serangan antara kedua tim, dengan mobilitas Rahmat Arjuna dan Rayhan Hannan di sayap yang menciptakan banyak peluang bagi Indonesia. Meskipun tertinggal, tim tuan rumah tidak menyerah dan menyamakan kedudukan pada menit ke-84 berkat sundulan Jens Raven.
U.23 Indonesia memasuki pertandingan final dengan kemenangan dramatis.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Kiper Muhammad Ardiansyah adalah pahlawan U.23 Indonesia
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Pemain Indonesia saling berpelukan dan menangis bahagia.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Secara khusus, Jawa Pos memberikan pujian kepada kiper Muhammad Ardiansyah - yang dianggap sebagai "pahlawan" dan "pemain terbaik pertandingan". Selama 120 menit, Ardiansyah hanya kebobolan satu gol dan melakukan empat penyelamatan gemilang. Yang paling menarik adalah aksinya memblok tembakan Burapha dalam adu penalti, yang menciptakan momentum bagi Buffon untuk mencetak gol penentu.
Koran ini juga mengupas secara detail biografi Ardiansyah, kiper muda kelahiran Makassar tahun 2003, yang menimba ilmu di SSB Hasanuddin dan berkembang lewat sistem pembinaan pemain muda sebelum akhirnya bermain di klub profesional PSM Makassar.
Saksikan pertandingan lengkap Kejuaraan Sepak Bola Asia Tenggara U.23 Mandiri Cup™ 2025 secara langsung diFPT Play, kunjungi http://fptplay.vn
Sumber: https://thanhnien.vn/bao-chi-thai-lan-indonesia-noi-gi-ve-tran-ban-ket-u23-dong-nam-a-185250726084520372.htm
Komentar (0)