Setiap benda di museum ini menyimpan sebuah cerita. Di rak kedua lemari di belakang Alvin terdapat vas keramik bertutup dengan pola rumit dan warna-warna cerah. Alvin mengatakan bahwa vas-vas ini milik seorang teman lamanya. Ia telah mencoba membelinya beberapa kali, tetapi wanita itu menolak karena ingin menggunakannya sebagai mainan untuk anak-anaknya. Kemudian, ketika anak-anaknya sudah dewasa, ia memutuskan untuk menjualnya kepada Alvin.
Ketika Alvin membuka Museum Intan, dia menghubungi seorang teman lama yang telah menetap di AS dan ingin mengundangnya berkunjung suatu saat nanti. Ketika temannya tiba di museum, dia sangat terharu melihat barang-barang lama yang pernah menjadi bagian dari hidupnya.
Setelah kunjungan itu, Alvin kembali ke AS dan meninggal dalam kebakaran hotel. "Pacarnya menelepon saya untuk memberi tahu kabar tersebut dan mengatakan bahwa dia sangat bahagia setelah mengunjungi museum saya," kata Alvin.
Tautan sumber






Komentar (0)