Surat kabar Thailand: "Gol Supachok membuat tim Vietnam marah"
Báo Dân trí•06/01/2025
(Surat Kabar Dan Tri) - Surat kabar Thailand Siamsport mengakui bahwa gol Supachok Sarachat, yang membuat Thailand unggul 2-1 di leg kedua final Piala AFF 2024 pada malam 5 Januari, adalah sebuah kejadian yang sebenarnya bisa dihindari.
Insiden kontroversial itu terjadi pada menit ke-64 leg kedua final Piala AFF 2024 pada malam 5 Januari, ketika tim Thailand mencetak gol dari tendangan jarak jauh Supachok untuk unggul 2-1. Menariknya, pemain Thailand bernomor punggung 7 itu mencetak gol saat para pemain Vietnam menunggu bola kembali dengan aman. Sebelumnya, kiper Dinh Trieu sengaja melempar bola keluar lapangan karena Hoang Duc tergeletak di tanah setelah bertabrakan dengan pemain lawan. Supachok menimbulkan kontroversi ketika ia mencetak gol yang membuat Vietnam unggul 2-1 di leg kedua final Piala AFF 2024 (Foto: Getty). Mengomentari gol tersebut, surat kabar Thailand Siamsport menyatakan bahwa gol Supachok, yang membuat Thailand unggul 2-1, membuat pertandingan lebih dramatis tetapi seharusnya tidak terjadi. "Meskipun Supachok tidak melanggar aturan apa pun, dalam semangat fair play , ia seharusnya mengoper bola kembali ke tim Vietnam karena kiper Dinh Trieu jelas-jelas melempar bola keluar lapangan. Gol itu membuat tim Vietnam marah, membuat mereka lebih bertekad, dan akibatnya, Thailand kebobolan dua gol lagi," tulis Siamsport . Di media sosial, penggemar netral juga menganggap gol Supachok tidak sportif dan sangat mengecam perilakunya yang tidak sportif. Banyak penggemar membanjiri halaman pribadi striker Thailand itu dengan serangan, memaksanya untuk mengunci akun media sosialnya. Lebih lanjut, Siamsport juga menunjukkan bahwa alasan kekalahan Thailand melawan Vietnam adalah kartu merah yang diberikan kepada gelandang Weerathep Pomphan pada menit ke-74. Tim Vietnam berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 5-3 dan memenangkan kejuaraan Piala AFF untuk ketiga kalinya dalam sejarah (Foto: Huong Duong). "Weerathep menerima kartu kuning kedua karena ia tidak bisa menjaga ketenangannya saat menyaksikan Supachok berulang kali dilanggar tanpa wasit meniup peluit. Bermain dengan jumlah pemain yang lebih sedikit menyebabkan para pemain Thailand merasa lelah, dan kondisi fisik mereka memburuk karena permainan yang terus menerus. Oleh karena itu, tim asuhan pelatih Ishii Masatada tidak dapat mempertahankan gelar juara mereka," jelas Siamsport . Setelah kekalahan pahit tersebut, pelatih Ishii Masatada menegaskan bahwa Thailand akan segera kembali lebih kuat berkat skuad muda yang menjanjikan dan persatuan seluruh tim. Sementara itu, gelar Piala AFF 2024 menjanjikan sebagai batu loncatan bagi tim nasional Vietnam untuk lebih maju di bawah asuhan pelatih Kim Sang Sik.
Komentar (0)