"SEA Games bahkan belum resmi dibuka, tetapi masalah terkait sepak bola sudah mulai bermunculan. Masalahnya bukan hanya pada penyelenggaraan acara, tetapi juga pada prestise dan reputasi Thailand sebagai tuan rumah," komentar Siam Sport terkait insiden tertukarnya bendera Thailand dengan bendera Vietnam dalam jadwal pertandingan futsal.
Pada tanggal 2 Desember, tepat sehari sebelum kompetisi sepak bola putra dimulai (3 Desember) dan satu minggu sebelum upacara pembukaan di Stadion Rajamangala, serangkaian kesalahan tidak biasa yang dilakukan oleh Panitia Penyelenggara (OC) SEA Games tercatat.

Bendera Thailand dikira bendera Vietnam saat panitia penyelenggara SEA Games ke-33 mengumumkan jadwal pertandingan futsal (Foto: Matichon).
Insiden pertama berasal dari laman media sosial resmi SEA Games ke-33, yang seharusnya memberikan informasi yang benar-benar akurat. Laman ini memuat grafik jadwal pertandingan untuk 4 Desember. Dalam pertandingan polo kuda, pertandingan antara Indonesia vs. Filipina dan Brunei vs. Malaysia ditandai dengan benar.
Namun, yang mengejutkan para penggemar Thailand adalah bendera negara tuan rumah secara keliru ditampilkan dalam jadwal pertandingan futsal. Alih-alih bendera Thailand, penyelenggara menggunakan bendera Vietnam. Sementara itu, bendera Indonesia secara keliru ditampilkan bersama bendera Laos.
Pada tanggal 1 Desember, sesi latihan tim U-22 Vietnam juga mengalami kemacetan lalu lintas, menyebabkan seluruh tim tiba di lapangan terlambat 20 menit, sehingga pelatih Kim Sang-sik dan timnya tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan rencana latihan mereka. Tim hanya melakukan latihan ringan dan relaksasi selama sekitar 40 menit sebelum mengakhiri sesi latihan.
"Meskipun kita siap bersorak dengan sepenuh hati, kita harus mengakui dengan jujur bahwa penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini masih memiliki kekurangan yang perlu segera diatasi.
Masalah pun bermunculan, mulai dari keterlambatan perilisan program olahraga, pemindahan lokasi acara, hingga membuat media dan atlet pusing, bahkan masalah mendasar seperti kartu identitas media pun belum diterima!

U22 Vietnam mengalami kecelakaan saat sesi latihan pertama di Thailand (Foto: VFF).
Namun, hal yang disayangkan yang membuat citra tim tuan rumah kurang "mewah" adalah kritik dari negara tetangga, tim Vietnam. Perjalanan latihan mereka harus menghadapi kemacetan lalu lintas yang "mengerikan" di Bangkok, "kemacetan yang parah sekali", sehingga mereka hanya bisa berlatih selama 40 menit," tulis surat kabar Siam Sport tentang insiden-insiden tersebut sebelum SEA Games ke-33 dimulai.
"Semuanya telah berubah menjadi lelucon kelam menjelang SEA Games ke-33, yang akan diselenggarakan Thailand dari tanggal 9 hingga 20 Desember," demikian komentar surat kabar Thailand Matichon terkait kesalahan tak termaafkan yang dilakukan Panitia Penyelenggara SEA Games ke-33.
Surat kabar ini mengutip dua kesalahan serius dalam penyelenggaraan SEA Games di negara tuan rumah. Selain menyamakan bendera Thailand dengan bendera Vietnam dan bendera Indonesia dengan bendera Laos, Panitia Penyelenggara juga menyebabkan kebingungan ketika meminta agar kantor berita domestik dan asing dilarang menggunakan "logo SEA Games ke-33" dalam pemberitaan, karena tindakan ini melanggar hak cipta.
Semua orang panik. Semua media arus utama, belum lagi situs web yang meliput SEA Games, khawatir dengan apa yang terjadi.
Pertanyaan pertama adalah: Hak cipta siapa yang dilanggar? Pertanyaan selanjutnya adalah, jika liputan tersebut membantu mempromosikan dan menciptakan kegembiraan untuk SEA Games di Thailand, liputan tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan komersial. Jadi mengapa tidak dapat digunakan?" komentar Matichon.
Segera setelah itu, Otoritas Olahraga Thailand meminta maaf dan menegaskan bahwa kantor berita diizinkan menggunakan logo SEA Games 33 dalam laporan berita.
Tak berhenti di situ, saat cabang olahraga sepak bola putra SEA Games ke-33 resmi dimulai sore ini (3 Desember), banyak wartawan yang belum mendapatkan kartu pers dari negara tuan rumah.
Kecuali wartawan TV yang sudah memiliki kartu, wartawan cetak yang pergi ke Thailand untuk meliput sesi latihan tim U22 Vietnam pada tanggal 1 Desember dan konferensi pers sebelum pertandingan pada tanggal 2 Desember belum dapat menerima kartu untuk memudahkan perjalanan dan pekerjaan mereka.
Pertandingan pertama akan berlangsung pada sore hari tanggal 3 Desember. Wartawan dari kantor berita baru akan menerima tiket mereka pada pagi hari tanggal 3 Desember. Mempersiapkan acara besar dengan menaburkan ketumbar di atasnya seperti ini?
"Pada titik ini, kita hanya bisa berdoa agar SEA Games ke-33 di Thailand tidak mengalami lagi "bencana" seperti ini," pungkas surat kabar Thailand tersebut.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/bao-thai-lan-binh-luan-ve-nhung-sai-sot-kho-tin-truoc-sea-games-33-20251203143548037.htm






Komentar (0)