Petugas dan prajurit Stasiun Penjaga Perbatasan Hoang Truong membantu para nelayan mengibarkan bendera nasional di perahu nelayan.
Segera setelah keputusan tersebut dikeluarkan, Komite Rakyat Provinsi menugaskan Komando Penjaga Perbatasan Provinsi (sekarang Komando Penjaga Perbatasan di bawah Komando Militer Provinsi) untuk memimpin dan berkoordinasi dengan departemen, cabang, dan wilayah pesisir terkait guna menyelenggarakan sosialisasi dan implementasi yang sinkron dan efektif. Komite Partai Provinsi dan Komite Rakyat Provinsi telah mengeluarkan banyak program aksi, rencana, dan proyek untuk memperkuat pertahanan dan keamanan nasional, serta mengembangkan ekonomi maritim, dengan perhatian khusus pada upaya memadukan pembangunan sosial-ekonomi dengan penguatan pertahanan dan keamanan nasional.
Propaganda, diseminasi, dan pendidikan hukum telah digulirkan secara luas, membawa perubahan positif dalam kesadaran para pejabat dan masyarakat tentang tugas melindungi kedaulatan laut dan pulau. Kegiatan komunikasi juga telah difokuskan dan diperkuat. Dinas dan cabang provinsi telah berkoordinasi untuk menyelenggarakan 140 pelatihan dengan 22.000 peserta, menyebarluaskan peraturan tentang jaminan keselamatan, komunikasi, pengembangan kapasitas untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, serta perjanjian internasional dan hukum Vietnam terkait pekerjaan di laut dan pulau serta pencegahan bencana alam, pencarian dan penyelamatan.
Pasukan penjaga perbatasan, polisi, dan militer melakukan 125 patroli dan kontrol dengan melibatkan 1.500 perwira dan prajurit, mengendalikan 6.875 kendaraan dengan 55.000 pekerja, dengan cepat mendeteksi dan menangani pelanggaran, terutama kapal asing yang melanggar kedaulatan dan situasi keamanan dan ketertiban yang rumit.
Selama 10 tahun terakhir, pihak berwenang telah menetapkan 18 proyek khusus, 35 rencana operasional, dan mendakwa 126 kasus dengan 134 pelaku. Barang bukti yang disita meliputi 500 gram heroin, 610 gram narkoba sintetis, 196 kg bahan peledak, 2.683 detonator, 261 meter kawat api lambat, dan 32 alat kejut listrik. Pada saat yang sama, 795 pelanggaran administratif telah dihukum dengan 1.607 pelaku, dan 4,6 miliar VND telah disetorkan ke APBN, menunjukkan tekad yang kuat dalam memerangi kejahatan dan pelanggaran hukum di laut.
Pencegahan bencana, tanggap darurat, dan operasi pencarian dan penyelamatan telah dilakukan secara rutin dan efektif. Provinsi ini telah menyelenggarakan 16 latihan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan pencarian dan penyelamatan di perbatasan laut dengan partisipasi 2.080 orang dan 425 kendaraan. Selama badai dan cuaca buruk, pasukan dan otoritas setempat memandu 207.050 perahu berisi 1.714.235 orang ke tempat perlindungan yang aman. Secara khusus, 206 operasi penyelamatan telah berhasil diselenggarakan, menyelamatkan 160 perahu berisi 965 orang, menarik 76 perahu nelayan ke pantai, dan menyelamatkan 25 perahu yang tenggelam, yang berkontribusi dalam meminimalkan kerusakan pada manusia dan properti Negara dan Rakyat.
Dalam upaya membangun kawasan perbatasan maritim yang tangguh dan komprehensif, provinsi ini telah mengarahkan pelaksanaan perencanaan provinsi secara sinkron untuk periode 2021-2030, dengan visi hingga 2045, dengan perhatian khusus diberikan pada orientasi pembangunan ekonomi maritim yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan nasional. Proyek-proyek investasi di kawasan perbatasan maritim dinilai secara ketat dan objektif, memastikan kepatuhan terhadap perencanaan pembangunan sosial-ekonomi dan perencanaan pertahanan nasional.
Berbagai program dan model yang bermakna telah dilaksanakan, seperti: "Mendampingi Nelayan Melaut", "Musim Semi di Perbatasan Menghangatkan Hati Nelayan", "Angkatan Laut Vietnam Mendukung Nelayan Melaut", dan "Penjaga Pantai Mendampingi Nelayan". Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan dukungan materiil tetapi juga memperkuat semangat solidaritas antara TNI dan rakyat, sehingga menciptakan rasa saling percaya yang kuat di antara komunitas nelayan. Upaya membangun angkatan bersenjata di wilayah perbatasan laut telah mendapat perhatian.
Namun, di samping pencapaian tersebut, pengelolaan wilayah laut masih memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diatasi. Koordinasi antar departemen dan cabang terkadang tidak teratur, dan kesadaran sebagian masyarakat tentang tugas menjaga batas wilayah laut masih terbatas. Masih terdapat situasi di mana kapal penangkap ikan kekurangan prosedur dan peralatan keselamatan saat beroperasi di laut. Beberapa dokumen hukum tentang pengelolaan laut dan pulau tidak sinkron dan perlu dilengkapi sesuai dengan situasi aktual.
Setelah 10 tahun penerapan Keputusan No. 71/2015/ND-CP, pentingnya kerangka hukum dalam pengelolaan perbatasan maritim tidak hanya ditegaskan, tetapi juga efektivitas model pengelolaan yang secara harmonis memadukan perlindungan kedaulatan dan pembangunan ekonomi. Fondasi kokoh yang telah dibangun akan menjadi premis penting bagi provinsi kita untuk terus berhasil menyelesaikan tugas melindungi kedaulatan laut dan kepulauan Tanah Air di masa mendatang.
Artikel dan foto: Ngan Ha
Sumber: https://baothanhhoa.vn/bao-ve-chu-quyen-giu-vung-an-ninh-trat-tu-vung-bien-256966.htm
Komentar (0)