Oleh karena itu, pasien D.TM dipindahkan dari rumah sakit setempat ke Rumah Sakit Anak 2 untuk perawatan darurat dalam keadaan lesu, dengan kesadaran tidak stabil dan banyak luka di kepala, wajah, dada, dan perut.
Setelah menilai risiko kerusakan otak akibat kekurangan oksigen, dokter memutuskan untuk melakukan hipotermia aktif, yang membantu melindungi otak pada tahap kritis.
Dokter Tran Thi Bich Kim, Wakil Kepala Departemen Perawatan Intensif dan Antiracun Rumah Sakit Anak 2, mengatakan bahwa setelah 4 hari perawatan intensif, pada 26 Mei, pasien M. berhasil dilepaskan dari ventilator, sadar, dan dapat menjawab namanya dengan benar serta mengikuti perintah dokter. Ini merupakan tanda pemulihan yang menggembirakan setelah kecelakaan serius.
Menurut keluarga M., meskipun sudah diingatkan berkali-kali, M. masih sering bermain ayunan di pintu gulung di rumah. Pada malam tanggal 22 Mei, ketika kakak perempuan M. membuka pintu gulung untuk mengendarai skuter listriknya keluar, M. tiba-tiba berayun di pintu gulung tersebut. Hanya 2 menit kemudian, ketika kakak perempuannya kembali, ia mendapati seluruh tubuh M. terlilit pintu dan ia berlari memanggil ibunya. Seluruh keluarga panik dan berusaha mencari cara untuk menurunkan bayi itu.
Setelah sekitar 10 menit, bayi M. berhasil dikeluarkan, tetapi ia tidak dapat berbicara lagi. Anggota tubuhnya berwarna ungu, dan keluarganya membawanya ke Rumah Sakit Umum An Phuoc (Phan Thiet) dalam keadaan koma. Di sana, dokter melakukan resusitasi, memasang intubasi, dan segera memindahkannya malam itu juga ke Rumah Sakit Anak 2 untuk perawatan intensif lebih lanjut.
Dokter Tran Thi Bich Kim mengatakan, kecelakaan ini sebenarnya bisa dicegah apabila keluarga lebih cermat dalam memilih dan menggunakan pintu gulung, sekaligus mengedukasi anak-anak tentang risiko bermain di dekat alat tersebut.
Oleh karena itu, dokter menyarankan agar anak-anak tidak bermain di dekat pintu putar, terutama saat pintu sedang beroperasi. Ajari anak-anak bahwa pintu putar bukanlah mainan, dan mereka tidak boleh memanjat atau bergantung di pintu. Jika terjadi kecelakaan, pertolongan pertama yang tepat dan segera membawa anak ke fasilitas medis sangat penting, yang membantu meningkatkan peluang anak untuk bertahan hidup dan pulih.
Selain itu, keluarga sebaiknya mengutamakan memilih pintu yang dilengkapi sensor keselamatan atau fungsi mundur saat menghadapi rintangan; menempatkan tombol kontrol di tempat yang tinggi, jauh dari jangkauan anak-anak; dan melengkapinya dengan tombol mati darurat untuk penanganan cepat jika terjadi masalah.
Sumber: https://baohaiduong.vn/be-gai-8-tuoi-o-phan-thiet-bi-cua-cuon-tu-dong-nuot-tron-khi-dang-choi-dua-412497.html
Komentar (0)