![]() |
Ziyech kembali ke kampung halamannya untuk bermain. Foto: Reuters . |
Pada tanggal 22 Oktober, Ziyech bergabung dengan Wydad Casablanca dengan status bebas transfer, mengakhiri masa penganggurannya sejak meninggalkan Al-Duhail (Qatar).
Menurut jurnalis Fabrizio Romano, kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan dan Ziyech akan segera melakoni debutnya bersama tim papan atas liga Maroko. Saat ini, Wydad berada di peringkat kedua klasemen, tertinggal 1 poin dari tim pemuncak klasemen Maghreb de Fès, tetapi masih memiliki satu pertandingan tersisa.
Banyak penggemar yang menyayangkan kepergian Ziyech, mengatakan bahwa ini merupakan kemunduran dalam karier mantan juara Liga Champions tersebut. Namun, banyak juga penggemar yang mengungkapkan kegembiraannya karena Ziyech dapat kembali bermain di tanah kelahirannya, sehingga meningkatkan harapan untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Ziyech, 32 tahun, pernah dianggap sebagai salah satu pemain paling berbakat secara teknis di Eropa. Ia merupakan pemain andalan tim Maroko, bersama Achraf Hakimi dan Sofyan Amrabat.
Karier Ziyech meroket di Ajax, di mana ia memainkan peran kunci dalam membantu tim mencapai semifinal Liga Champions 2018/19. Penampilan impresifnya membuka jalan bagi kesepakatan senilai £40 juta dengan Chelsea pada musim panas 2020.
Dalam dua musim pertamanya di Stamford Bridge, Ziyech memenangkan Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub FIFA. Ia dijuluki "Sang Penyihir" oleh para penggemar karena permainan kreatif dan tendangan melengkungnya yang khas.
Setelah kehilangan performa dan meninggalkan Chelsea, Ziyech bergabung dengan Galatasaray pada tahun 2023 dan kemudian bermain sebentar di Al-Duhail.
Sumber: https://znews.vn/ben-do-bat-ngo-cua-nha-vo-dich-champions-league-post1596201.html
Komentar (0)