Masih banyak kendala saat melakukan pemindaian chip pada kartu identitas warga negara untuk melakukan biometrik pada aplikasi rekening bank - Foto: QUANG DINH
Hari ini (3 Juli) merupakan hari ketiga penerapan keputusan Bank Negara yang mewajibkan pengguna memperbarui data biometrik dan melakukan autentikasi dengan wajah saat mentransfer uang di atas 10 juta VND atau mentransfer jumlah lebih dari 20 juta VND/hari.
Namun, dalam 2 hari pertama penerapan peraturan baru, banyak pelanggan melaporkan kesulitan terhubung ke sistem untuk memperbarui data biometrik.
Banyak nasabah, meskipun memiliki kartu identitas warga negara yang tertanam chip dan telepon seluler yang mendukung NFC (koneksi nirkabel), tetap tidak dapat memperbarui dan harus pergi ke konter bank untuk mengautentikasi data biometrik mereka.
Bahkan ada pendapat di Facebook yang menyebutkan bahwa ketidakmampuan terhubung itu disebabkan oleh kemungkinan kesalahan pada kartu identitas warga yang tertanam chip.
Pendapat ini menyatakan bahwa saat menggunakan pembaca kartu NFC untuk memeriksa kenalan, sedikitnya 2/10 orang memiliki chip NFC pada kartu identitas mereka yang rusak, artinya kartu tersebut tidak dapat dibaca bahkan dengan pembaca kartu NFC khusus.
Pendapat di atas menyatakan bahwa hal ini kemungkinan disebabkan oleh kesalahan dalam proses pemasangan chip ke dalam KTP kosong tanpa pemeriksaan. Namun, jika hal ini terjadi, kartu baru harus dibuat.
Semua chip berfungsi dengan baik, terisi data lengkap
Berbicara kepada Tuoi Tre Online pada pagi hari tanggal 3 Juli, Mayor Tran Duy Hien, wakil direktur Pusat Data Kependudukan Nasional (Departemen Kepolisian Administratif untuk Ketertiban Sosial - C06, Kementerian Keamanan Publik ) membantah informasi bahwa sulit untuk memperbarui biometrik pada aplikasi perbankan karena kesalahan pada chip NFC pada kartu identitas.
Menurut Mayor Hien, saat memproduksi kartu identitas warga negara berchip, Kementerian Keamanan Publik mengikuti proses yang sangat jelas dan ketat serta memastikan keselamatan dan keamanan informasi.
Pertama, proses pemuatan data ke dalam chip dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan. Setelah data dimuat, chip akan menjalani proses pengujian.
Hal ini untuk memeriksa kualitas, pengoperasian chip, dan informasi yang dimuat ke dalam chip sesuai dengan standar data populasi.
"Kami memastikan bahwa semua chip yang diproduksi, dikeluarkan, dan dikembalikan kepada masyarakat dalam kondisi berfungsi baik dan terisi penuh dengan data warga," tegas Bapak Hien.
Bapak Hien juga menginformasikan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat terkait tidak bisa dilakukannya autentikasi biometrik pada aplikasi bank dikarenakan adanya kesalahan pada chip ID.
Terkait dengan pembacaan informasi pada kartu tanda penduduk berchip, menurut Mayor Hien, ada 3 hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, karena orang-orang masih baru dalam hal ini dan belum terbiasa dengannya, mereka tidak dapat menentukan lokasi NFC yang benar di perangkat seluler mereka.
Kedua, terdapat perangkat seluler lama yang tidak memenuhi standar dan konfigurasi untuk membaca NFC atau perangkat tersebut tidak memiliki fungsi pembacaan NFC sehingga tidak dapat membaca data pada chip.
Ketiga, dalam beberapa hari terakhir, ketika bank mulai menerapkan keputusan Bank Negara, jumlah orang yang melakukan otentikasi chip sangat besar, sehingga sistem beberapa bank kelebihan beban.
Hal ini mengakibatkan kegagalan dalam melakukan autentikasi biometrik pada kartu identitas warga negara yang tertanam chip.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/bo-cong-an-bac-tin-kho-thuc-hien-sinh-trac-hoc-do-loi-chip-tren-can-cuoc-20240703122628494.htm
Komentar (0)