Berdasarkan Surat Edaran tersebut, aset infrastruktur maritim ditetapkan berdasarkan harga asli, nilai sisa, dan penyusutan sesuai ketentuan dalam Surat Edaran ini, meliputi: 1. Pelabuhan, terminal pelampung; 2. Kantor pusat, fasilitas pelayanan, gudang, galangan kapal, pabrik, dan bangunan pelengkap lainnya di wilayah pelabuhan; 3. Sistem informasi lalu lintas, sistem komunikasi, dan sistem kelistrikan dan air di wilayah pelabuhan; 4. Sistem pemantauan dan koordinasi lalu lintas maritim (VTS); 5. Pemecah gelombang, tanggul penahan pasir, tanggul pengalihan, tanggul pelindung pantai; 6. Alur maritim, tempat naik dan turun kapal bagi pilot, tempat karantina; 7. Tempat alih muatan, tempat berlabuh, tempat perlindungan badai di perairan pelabuhan; 8. Aset infrastruktur maritim lainnya.
Penetapan aset infrastruktur maritim diatur sebagai berikut: Aset yang digunakan secara independen ditetapkan sebagai satu aset. Suatu sistem yang terdiri dari banyak komponen aset terpisah yang terhubung bersama untuk menjalankan satu atau beberapa fungsi tertentu. Jika salah satu komponen tidak ada, keseluruhan sistem tidak dapat beroperasi, maka sistem tersebut ditetapkan sebagai satu aset. Jika suatu sistem ditugaskan kepada banyak lembaga pengelola aset, aset yang ditugaskan kepada masing-masing lembaga pengelola merupakan satu aset.
Aset infrastruktur maritim sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan sebagai aset tetap apabila secara bersamaan memenuhi dua kriteria berikut: 1. Memiliki masa pakai 1 (satu) tahun atau lebih; 2. Memiliki harga asli Rp30.000.000.000 atau lebih.
Aset infrastruktur maritim wajib memiliki catatan aset yang ditetapkan untuk mengelola objek dan nilai fisik secara ketat sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang pengelolaan dan pemanfaatan aset negara dan peraturan perundang-undangan terkait. Indikator harga awal, penyusutan, dan nilai sisa aset infrastruktur maritim yang diidentifikasi sebagai aset tetap adalah bilangan bulat; apabila hasil penentuan indikator ini berupa angka desimal, maka akan dibulatkan sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang akuntansi.
Setiap aset infrastruktur maritim merupakan entri akuntansi. Akuntansi untuk aset infrastruktur maritim harus mencerminkan dan mencatat informasi lengkap mengenai biaya awal, penyusutan, dan nilai sisa aset.
Surat Edaran tersebut secara jelas menyebutkan Daftar aset, waktu penyusutan dan tarif penyusutan aset infrastruktur maritim sebagai berikut:
STT | Daftar aset infrastruktur maritim | Waktu penggunaan untuk perhitungan penyusutan (tahun) | Tingkat penyusutan (% per tahun) |
1 | Pelabuhan | 50 | 2 |
2 | Dermaga pelampung | 20 | 5 |
3 | Kantor pusat, fasilitas layanan, pabrik dan pekerjaan tambahan lainnya di area pelabuhan | ||
- Tingkat I | 80 | 1,25 | |
- Tingkat II | 50 | 2 | |
- Tingkat III | 25 | 4 | |
- Tingkat IV | 15 | 6.67 | |
4 | Gudang | 25 | 4 |
5 | Sistem informasi lalu lintas, sistem komunikasi, dan sistem listrik dan air di area pelabuhan | 10 | 10 |
6 | Rumah stasiun, struktur arsitektur (Rumah operasi, pekerjaan konstruksi) yang secara langsung melayani pengoperasian sistem pemantauan dan koordinasi lalu lintas laut (VTS) | ||
- Tingkat I | 80 | 1,25 | |
- Tingkat II | 50 | 2 | |
- Tingkat III | 25 | 4 | |
- Tingkat IV | 15 | 6.67 | |
7 | Pemecah gelombang, penghalang pasir, tanggul pengalihan, tanggul pelindung tanggul | ||
- Tingkat I | 80 | 1,25 | |
- Tingkat II | 50 | 2 | |
- Tingkat III | 25 | 4 | |
- Tingkat IV | 15 | 6.67 | |
8 | Jalur pelayaran, area naik dan turun pilot, area karantina | 50 | 2 |
9 | Area transit, area berlabuh, area perlindungan badai di perairan pelabuhan | 50 | 2 |
10 | Aset infrastruktur maritim lainnya | 10 | 10 |
Penyusutan tahunan setiap aset infrastruktur maritim dihitung berdasarkan rumus:
Penyusutan aset tahunan | = | Biaya awal aset | X | Tingkat penyusutan (% per tahun) |
Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal 15 Agustus 2025 dan mulai diterapkan pada tahun anggaran 2025.
Sumber: https://baodautu.vn/bo-tai-chinh-ban-hanh-thong-tu-quy-dinh-tinh-hao-mon-tai-san-ket-cau-ha-tang-hang-hai-d331200.html






Komentar (0)