Pada sesi diskusi mengenai situasi sosial -ekonomi yang diadakan pada pagi hari tanggal 29 Oktober, delegasi Majelis Nasional Mai Van Hai (delegasi Thanh Hoa) menekankan perlunya mengembangkan kebijakan gaji yang sesuai dengan posisi jabatan. Menurut Bapak Hai, perlu ada kebijakan gaji bagi tim kader komunal dan pegawai negeri sipil agar mereka merasa aman dalam bekerja.
" Pemerintah perlu segera mengarahkan penerbitan peraturan tentang penilaian PNS berdasarkan hasil kerja, memiliki mekanisme penyaringan kader, dan siap mengganti kader yang tidak memenuhi persyaratan tugas ," komentar Bapak Hai.
Bapak Hai juga menekankan bahwa reformasi gaji harus dikaitkan dengan perbaikan kelembagaan dan peningkatan kualitas staf. Menurutnya, model pemerintahan dua tingkat merupakan reformasi yang mendalam, yang membantu merampingkan organisasi, mengurangi staf, dan meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga menimbulkan persyaratan baru pada kebijakan remunerasi pegawai negeri sipil.
" Pemerintah perlu segera mengidentifikasi posisi jabatan, mengembangkan kebijakan gaji dan tunjangan, serta mengevaluasi pejabat berdasarkan hasil kerja. Hal itu merupakan prasyarat agar model baru benar-benar beroperasi secara efektif ," ujar Bapak Hai.

Delegasi Tran Quoc Tuan. (Foto: NA).
Senada dengan itu, delegasi Tran Quoc Tuan (delegasi Vinh Long ) juga mengusulkan agar Majelis Nasional mempertimbangkan penyesuaian kenaikan gaji pokok mulai 1 Januari 2026, bukan menunggu hingga pertengahan tahun seperti tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, pejabat yang nafkahnya cukup baru bisa merasa aman dalam menjalankan tugasnya, dan pegawai negeri yang nafkahnya tidak seberapa, baru bisa merasa tenteram dalam pengabdiannya.
Tuan Tuan juga mengatakan bahwa menurut ringkasan petisi pemilih yang dikirim ke sesi ini, banyak daerah seperti Quang Tri, Binh Thuan, dan Vinh Long melaporkan bahwa setelah penggabungan unit administratif, pejabat komune harus melakukan perjalanan lebih jauh sementara tunjangan perjalanan dan layanan publik belum disesuaikan.
Pemilih di provinsi Nghe An, Lam Dong, dan Dong Thap juga meminta kebijakan untuk mendukung wilayah gabungan, karena biaya hidup, sewa rumah, dan perjalanan meningkat, yang menyebabkan pendapatan riil menurun 10-12% dibandingkan sebelumnya.
Selain itu, gaji pokok sebesar 2,34 juta VND/bulan yang diterapkan sejak 1 Juli 2024 hingga sekarang sudah tidak sesuai lagi dengan biaya hidup saat ini.
Rata-rata, biaya hidup minimum di wilayah perkotaan saja melebihi 4,5-5 juta VND/orang/bulan. Kehidupan sejumlah pejabat, pegawai negeri sipil, dan pekerja di sektor publik masih sulit, sementara biaya hidup terus meningkat.
Ia membandingkan dengan gaji pokok saat ini, banyak PNS muda yang hanya mampu bertahan dari awal bulan sampai tanggal 20, dan 10 hari terakhir bulan itu mereka harus... "berjalan dengan iman dan mi instan".
Oleh karena itu, menurutnya, ini bukan sekadar cerita tentang gaji, melainkan pesan dari rakyat, detak jantung bersama para aparatur. Atas dasar itu, ia dengan sungguh-sungguh merekomendasikan agar DPR dan Pemerintah mempertimbangkan penyesuaian kenaikan gaji pokok mulai 1 Januari 2026.
Sumber: https://vtcnews.vn/national-delegates-to-propose-increasing-co-so-salaries-from-dau-nam-2026-ar983890.html






Komentar (0)