Pemilih mengusulkan subsidi untuk lansia usia 70 tahun, bukan 75 tahun seperti saat ini (Foto: D.LIEU)
Oleh karena itu, para pemilih merekomendasikan agar batas usia penerima subsidi dipertimbangkan untuk diturunkan menjadi 70 tahun guna menjamin kemanusiaan dan dukungan tepat waktu bagi para lansia dan mereka yang tidak berpenghasilan.
Misalnya, pemilih di provinsi Lang Son menunjukkan bahwa meskipun Undang-Undang Asuransi Sosial tahun 2024 telah menyesuaikan usia penerima manfaat pensiun sosial dari 80 menjadi 75 tahun, pada kenyataannya, sebagian besar lansia berusia 70 tahun ke atas di kotamadya terpencil di provinsi tersebut masih tidak memiliki penghasilan, kehidupan mereka masih sulit, dan mereka bergantung pada anak dan cucu mereka.
Oleh karena itu, pemilih mengusulkan untuk terus menurunkan batas usia penerima bantuan sosial dari 75 tahun menjadi 70 tahun, tidak hanya terbatas pada rumah tangga miskin dan hampir miskin.
Para pemilih di provinsi Dong Nai juga memberikan rekomendasi serupa, dengan menyebutkan bahwa orang-orang berusia 70 tahun ke atas telah mulai mengalami penurunan kesehatan yang signifikan dan membutuhkan dukungan lebih cepat daripada menunggu hingga mereka berusia 75 tahun untuk menerima manfaat.
Para pemilih meyakini bahwa kebijakan saat ini masih belum benar-benar mencakup semua orang kurang mampu dalam kelompok lanjut usia.
Menanggapi permohonan tersebut, Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa sesuai ketentuan Pasal 21 Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2024 (berlaku sejak 1 Juli 2025), penduduk lanjut usia (lansia) berusia 70 tahun sampai dengan 75 tahun yang tergolong miskin dan hampir miskin telah diikutsertakan dalam daftar penerima manfaat jaminan pensiun sosial.
Ini merupakan langkah maju yang besar dibandingkan dengan peraturan saat ini, yang menunjukkan upaya untuk memperluas jaring pengaman sosial bagi populasi rentan.
Namun, Kementerian Kesehatan menekankan bahwa usulan untuk menurunkan batas usia penerima manfaat bagi seluruh lansia berusia 70 tahun ke atas, tanpa memandang kondisi ekonomi, perlu dipertimbangkan secara matang.
Kementerian Kesehatan menjelaskan, agar kebijakan dapat diterapkan secara berkelanjutan dan sesuai dengan kemampuan menyeimbangkan anggaran, perlu dilakukan pengkajian yang komprehensif terhadap dampak sosial ekonomi, sekaligus mempertimbangkannya dalam konteks kebijakan perlindungan lansia saat ini.
Perluasan dukungan diperlukan untuk memastikan kelayakan dan keberlanjutan sistem bantuan sosial di masa mendatang.
Kementerian Kesehatan akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk terus memantau, meneliti, dan mengusulkan permasalahan terkait kebijakan ini dalam proses perubahan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang jaminan sosial.
Menurut Surat Kabar Tuoi Tre
Sumber: https://tuoitre.vn/bo-y-te-noi-gi-ve-de-xuat-tro-cap-cho-nguoi-tu-70-tuoi-thay-vi-75-tuoi-20250715105831806.htm
Sumber: https://baolongan.vn/bo-y-te-noi-gi-ve-de-xuat-tro-cap-cho-nguoi-tu-70-tuoi-thay-vi-75-tuoi-a198861.html
Komentar (0)