
Menurut Rencana tersebut, tujuan inventarisasi umum ini adalah untuk menentukan secara akurat jumlah, struktur, status penggunaan, dan nilai aset publik secara nasional. Hal ini merupakan kebutuhan mendesak setelah proses restrukturisasi aparatur, penggabungan unit administratif, dan penerapan pemerintahan daerah dua tingkat.
Sekaligus, hasil inventarisasi akan menjadi dasar penyempurnaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan negara; membantu penyusunan strategi dan rencana pembangunan sosial ekonomi; penyusunan laporan keuangan negara, dan pelaporan pelaksanaan budi daya dan pemborosan sesuai peraturan perundang-undangan.
Rencana tersebut juga menetapkan bahwa cakupan inventarisasi mencakup seluruh aset publik pada lembaga negara, unit layanan publik, organisasi sosial- politik , satuan angkatan bersenjata, dll., serta aset infrastruktur yang diinvestasikan dan dikelola oleh negara. Inventarisasi akan dilakukan secara nasional, berlaku untuk lembaga, organisasi, unit, perusahaan, dan entitas terkait lainnya.
Waktu inventaris ditutup pada pukul 0:00 tanggal 1 Januari 2026.
Prinsip inventarisasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Keputusan No. 213/QD-TTg tanggal 1 Maret 2024 dari Perdana Menteri yang menyetujui Proyek inventarisasi umum aset publik pada lembaga, organisasi, unit; aset infrastruktur yang diinvestasikan dan dikelola oleh Negara.
Rencana Kementerian Keuangan juga mewajibkan inventarisasi dilaksanakan sesuai jadwal, dengan memastikan kelengkapan, akurasi, publisitas, dan transparansi. Rencana tersebut dengan jelas menetapkan jangka waktunya.
Kementerian Keuangan, dari Oktober hingga November 2025, menerbitkan rencana, target, formulir, dan instruksi inventaris. Dari November hingga Desember 2025, menyelenggarakan pelatihan profesional untuk kementerian, cabang, dan daerah. Pada Juli 2026, menyelesaikan sintesis dan melaporkan hasil inventarisasi nasional.
Bagi kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang dan bidang (konstruksi, perindustrian dan lingkungan hidup, perindustrian dan perdagangan, keuangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, olahraga, dan pariwisata), melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam rangka pembinaan kementerian, lembaga pusat dan daerah dalam rangka inventarisasi serta penelaahan informasi dan data inventarisasi aset infrastruktur yang ditanamkan dan dikelola oleh Negara dalam lingkup pengelolaannya.
Secara khusus, Kementerian Konstruksi memberikan panduan tentang aset infrastruktur transportasi; infrastruktur pasokan air bersih perkotaan, dan infrastruktur konstruksi bawah tanah.
Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup memberikan panduan tentang aset infrastruktur irigasi, pelabuhan perikanan, dan tanggul.
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memberikan panduan tentang aset infrastruktur klaster industri dan pasar.
Kementerian Sains dan Teknologi; Kementerian Keuangan; Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata memberikan panduan tentang aset infrastruktur milik lembaga budaya dan olahraga akar rumput, taman teknologi, zona ekonomi, dll.
Kementerian Keuangan mencatat bahwa kementerian, lembaga pusat, dan daerah harus membentuk komite pengarah inventarisasi dan menerbitkan rencana pelaksanaan sebelum 15 November 2025.
November hingga Desember 2025: menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan tentang operasi inventaris.
Dari 1 Januari 2026 hingga 31 Maret 2026: melakukan inventarisasi di tempat.
Sebelum tanggal 31 Mei 2026, rangkum dan kirimkan hasil inventarisasi ke Kementerian Keuangan.
Dari Oktober 2025 sampai dengan berakhirnya pengawasan, pemeriksaan dan penanganan permasalahan yang timbul selama proses pelaksanaan.
Selain itu, Kementerian Keuangan juga secara jelas mendefinisikan tanggung jawab subjek yang melakukan inventarisasi.
Oleh karena itu, sebelum 30 November 2025, bentuk tim inventaris internal. Sebelum 31 Desember 2025, siapkan dokumen, data, dan sistem akuntansi. Mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Maret 2026, lakukan inventarisasi. Sebelum 31 Maret 2026, serahkan laporan inventaris kepada atasan.
Kementerian Keuangan meminta kementerian, lembaga, dan daerah untuk secara proaktif dan serius melaksanakan Rencana tersebut, menggabungkan berbagai bentuk implementasi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing unit, memastikan prosedur yang benar, kemajuan, dan kepatuhan terhadap hukum. Setiap kesulitan dan masalah yang timbul selama proses implementasi harus segera dilaporkan kepada Kementerian Keuangan untuk mendapatkan instruksi penanganan atau rekomendasi kepada otoritas yang berwenang untuk dipertimbangkan.
Penyelenggaraan inventarisasi umum aset publik di seluruh negeri bukan sekadar kegiatan manajemen rutin, melainkan merupakan langkah penting dalam peta jalan untuk menstandardisasi data aset publik, yang berfungsi untuk membangun sistem keuangan publik yang modern, publik, dan transparan.
Menurut Kementerian Keuangan, hasil inventarisasi tahun 2026 akan menjadi dasar penting bagi Negara untuk mengambil keputusan investasi, mengalokasikan anggaran, memanfaatkan dan mengelola aset publik secara efektif, berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memastikan pembangunan berkelanjutan pada periode mendatang.
Sumber: https://baohaiphong.vn/tong-kiem-ke-tai-san-cong-tren-pham-vi-ca-nuoc-tu-0-gio-ngay-1-1-2026-523888.html






Komentar (0)