Menteri Brazil marah setelah Israel menghubungkan operasinya untuk mencegah serangan di negara Amerika Selatan itu dengan konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
Kepolisian Brasil mengatakan pada 8 November bahwa mereka telah menangkap dua tersangka di Sao Paulo atas dugaan merencanakan serangan di negara tersebut. Polisi tidak memberikan informasi mengenai target atau motif para tersangka.
Badan intelijen Israel, Mossad, dan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemudian menyatakan bahwa kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran telah merencanakan serangan tersebut, yang menargetkan "target Israel dan Yahudi di Brasil." Menurut Israel, serangan itu berhasil digagalkan berkat bantuan mereka.
Israel mengaitkan aktivitas tersebut dengan pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. "Di tengah pertempuran tersebut, Hizbullah dan Iran terus beroperasi di seluruh dunia untuk menyerang target-target Israel, Yahudi, dan Barat."
Menteri Kehakiman Brasil, Flavio Dino, menyatakan kemarahannya atas klaim Israel, dan menekankan bahwa penyelidikan Brasil "dimulai sebelum tragedi yang terjadi saat ini" di Timur Tengah dan "tidak ada hubungannya dengan konflik internasional".
"Kami menghargai kerja sama internasional dalam situasi yang tepat, tetapi kami menentang lembaga asing mana pun yang tampaknya mengarahkan lembaga kepolisian Brasil atau menggunakan investigasi kami untuk propaganda atau untuk melayani kepentingan politik mereka," tulis Dino di jejaring sosial X pada 9 November.
Ia tidak secara khusus membantah rincian apa pun dari pernyataan Israel, tetapi tampak marah tentang waktu, nada, dan bagaimana Israel menghubungkan insiden tersebut dengan perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Menteri Kehakiman Brasil Flavio Dino menghadiri sebuah acara di ibu kota Brasilia pada 9 November. Foto: AFP
Kepolisian Brasil juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka "menolak klaim pemerintah asing" terkait operasi tersebut. "Klaim tersebut melanggar praktik kerja sama internasional yang baik dan dapat membahayakan operasi serupa di masa mendatang," ujar kepolisian Brasil.
Duta Besar Israel untuk Brasil juga dikritik karena berkomentar setelah penangkapan di Sao Paulo bahwa "fakta bahwa Hizbullah memilih untuk merencanakan serangan di Brasil menunjukkan bahwa mereka memiliki pembantu di sini." Kepala Kepolisian Federal Andrei Passos Rodrigues mengatakan komentar duta besar Israel tersebut membuatnya "sangat tidak nyaman."
Media Brasil melaporkan pada 9 November bahwa seseorang yang diperiksa polisi mengaku direkrut oleh kelompok yang terkait dengan Hizbullah. Iran dan Hizbullah belum memberikan komentar mengenai informasi ini.
Pernyataan Menteri Kehakiman Dino diperkirakan akan merusak hubungan antara Brasil dan Israel, karena negara Amerika Selatan itu mencoba merundingkan jalan keluar yang aman bagi sekitar 30 warga Brasil yang masih terjebak di Gaza.
Semakin banyak negara Amerika Latin yang mengambil sikap lebih tegas terhadap Israel atas serangannya di Jalur Gaza. Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel akhir bulan lalu, sementara Kolombia dan Chili menarik duta besar mereka. Presiden Brasil Lula da Silva telah berupaya menyeimbangkan kritik terhadap serangan Hamas dengan seruan untuk gencatan senjata.
Huyen Le (Menurut AFP , Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)