Semakin banyak negara yang ingin bergabung dengan BRICS. (Sumber: Reuters) |
Mengomentari masalah tersebut, Prof. Fulufhelo Netswera, Kepala Fakultas Ilmu Manajemen di Universitas Teknologi Durban di Afrika Selatan, mengatakan bahwa dorongan negara-negara non-BRICS untuk bergabung dengan kelompok tersebut mungkin sebagian disebabkan oleh sikap kelompok tersebut dalam mendukung multilateralisme.
Menurut Tn. Netsweram, kelompok BRICS - yang terdiri dari lima negara berkembang: Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan - menjadi sangat menarik bagi banyak negara karena pendiriannya yang mendukung multilateralisme terkait masalah geopolitik dan ekonomi.
“Saat ini terdapat 20 calon anggota BRICS, namun dapat dipahami bahwa jika pintu untuk bergabung dengan blok tersebut dibuka, lebih banyak negara akan segera mendaftar,” ujar profesor tersebut.
Kelompok BRICS mencakup sekitar 30% ekonomi global, 26% wilayah dunia, dan 43% populasi dunia, yang menghasilkan lebih dari sepertiga hasil biji-bijian global.
BRICS juga telah mendirikan Bank Pembangunan Baru (NDB) dengan total modal $100 miliar untuk membiayai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggota, serta ekonomi pasar berkembang dan negara-negara berkembang lainnya.
Pada tahun 2021, Dewan Gubernur NDB menyetujui penerimaan Bangladesh, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Uruguay ke dalam lembaga tersebut, menandai dimulainya perluasan NDB sebagai lembaga multilateral global.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)