
Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup Ca Mau baru saja menerbitkan Rencana No. 99/KH-SNNMT tertanggal 5 Desember 2025, tentang alokasi vaksin dan penyelenggaraan vaksinasi ternak pada tahap kedua tahun 2025. Foto: Trong Linh .
Pada tanggal 11 Desember, Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup Ca Mau mengumumkan bahwa mereka telah menerbitkan Rencana No. 99/KH-SNNMT tertanggal 5 Desember 2025, tentang alokasi vaksin dan penyelenggaraan tahap kedua vaksinasi ternak pada tahun 2025.
Kampanye vaksinasi ini sangat penting dalam mencegah dan mengendalikan penyakit pada ternak secara proaktif, terutama mengingat cuaca yang tidak menentu di akhir tahun dan meningkatnya risiko wabah penyakit.
Menurut Dinas Pertanian dan Lingkungan Ca Mau, akhir tahun seringkali menghadirkan banyak kondisi yang tidak menguntungkan: curah hujan dan sinar matahari yang tidak menentu, kelembapan tinggi, dan perubahan suhu yang cepat. Faktor-faktor ini memudahkan patogen untuk bertahan hidup dan menyebar di lingkungan dan di antara ternak.
Pada kenyataannya, patogen masih beredar cukup luas, sementara pertanian skala kecil menyumbang sebagian besar, dan kondisi biosekuriti belum tinggi. Secara khusus, tingkat vaksinasi di banyak daerah masih rendah, sehingga menciptakan kesenjangan kekebalan yang mengkhawatirkan.
Mengingat situasi ini, kampanye vaksinasi ini dianggap sebagai solusi penting untuk meningkatkan kekebalan ternak dan meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh penyakit selama musim puncak di akhir tahun.
Rencana ini bertujuan untuk menciptakan kekebalan aktif pada ternak terhadap penyakit berbahaya yang sering mengancam kawanan ternak, seperti penyakit kulit berbenjol (lumpy skin disease), penyakit mulut dan kuku (FMD), dan sindrom reproduksi dan pernapasan babi (PRRS). Semua penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat serta menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan jika tidak dikendalikan dengan baik.
Oleh karena itu, persyaratan untuk kampanye vaksinasi adalah memastikan jenis vaksin yang tepat, teknik yang tepat, kelompok sasaran yang tepat, dan menerapkannya secara penuh kepada semua ternak yang memenuhi syarat untuk mencapai tingkat perlindungan tertinggi.

Para petani secara proaktif mengambil tindakan pencegahan untuk ternak babi keluarga mereka. Foto: Trong Linh.
Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup mewajibkan pemerintah daerah untuk secara ketat menerapkan peraturan tentang pengawetan, penggunaan, dan pengelolaan vaksin, dengan memberikan perhatian khusus pada transportasi dan penyimpanan untuk memastikan kualitas vaksin sampai kepada mereka yang menerima vaksinasi.
Vaksinasi harus dilakukan sesuai dengan pedoman profesional; informasi tentang jumlah dan jenis ternak yang divaksinasi harus dicatat secara lengkap dan akurat untuk tujuan pemantauan, kompilasi, dan pelaporan. Lembaga-lembaga khusus juga bertugas untuk memantau secara ketat sebelum, selama, dan setelah vaksinasi, serta segera menangani reaksi merugikan dan situasi yang muncul untuk memastikan keamanan ternak sepenuhnya.
Hewan yang memenuhi syarat untuk divaksinasi meliputi kerbau, sapi, kambing, dan babi. Vaksinasi sedang dilaksanakan di semua komune, kelurahan, dan kota di seluruh provinsi; dengan memprioritaskan daerah dengan kepadatan ternak yang tinggi, daerah tempat terjadinya wabah, atau daerah yang berbatasan dengan zona berisiko tinggi. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian penyakit, yang berfokus pada area-area kunci untuk menciptakan zona penyangga pelindung bagi seluruh kawanan ternak.
Program vaksinasi dijadwalkan akan berlangsung pada Desember 2025. Menurut para ahli, periode ini sangat penting karena perubahan cuaca seringkali menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi wabah penyakit. Oleh karena itu, implementasi yang dilakukan sejak dini dan terkoordinasi akan membantu mengurangi tekanan penyakit pada ternak sepanjang musim kemarau dan menjelang Tahun Baru Imlek.
Rencana tersebut menekankan perlunya koordinasi yang erat antara pemerintah daerah, lembaga khusus, dan peternak. Peran peternak sangat penting: secara proaktif mendaftar untuk vaksinasi, menyiapkan kandang, menjaga kebersihan lingkungan, dan memantau kesehatan ternak setelah vaksinasi. Meningkatkan kesadaran peternak tentang pencegahan penyakit merupakan kunci keberhasilan seluruh kampanye vaksinasi.
Dalam konteks wabah penyakit hewan yang semakin kompleks, vaksinasi tidak hanya membantu meminimalkan kerugian bagi peternak, tetapi juga berkontribusi untuk memastikan keamanan penyakit bagi industri peternakan di provinsi Ca Mau, menjaga stabilitas dalam rantai nilai produksi dan konsumsi pangan, serta melindungi kesehatan masyarakat. Ini merupakan langkah proaktif penting bagi provinsi untuk secara efektif menanggapi potensi wabah penyakit di bulan-bulan terakhir tahun ini.
Sumber: https://nongnghiepmoitruong.vn/ca-mau-phan-bo-vaccine-va-tiem-phong-cho-dan-gia-suc-dot-2-d788824.html






Komentar (0)