Bertekad untuk mengutamakan perlindungan kesehatan masyarakat, pada tanggal 18 Juni 2012, Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Tembakau, yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Mei 2013.
Kementerian Kesehatan merupakan lembaga yang dibentuk oleh DPR dan Pemerintah untuk berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, organisasi sosial politik, serta provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan bahaya rokok.
Hingga saat ini, Undang-Undang Pencegahan Bahaya Tembakau telah berlaku selama 10 tahun. Untuk menilai pelaksanaan Undang-Undang tersebut, hasil yang dicapai, serta kesulitan dan keuntungan dalam proses penerapannya, Kementerian Kesehatan telah berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, provinsi, dan kota untuk menyusun laporan evaluasi dan ringkasan pelaksanaan Undang-Undang Pencegahan Bahaya Tembakau selama 10 tahun.
Menilai pencapaian Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Tembakau selama 10 tahun terakhir, Dr. Angela Pratt, Kepala Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Vietnam, mengatakan bahwa Vietnam telah menurunkan tingkat penggunaan tembakau, baik di kalangan dewasa maupun remaja, selama bertahun-tahun. Tingkat penggunaan tembakau di kalangan remaja telah berkurang setengahnya. Ini merupakan hasil yang sangat menggembirakan.
Berbicara kepada wartawan dari Surat Kabar Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di sela-sela konferensi yang merangkum 10 tahun Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Tembakau pada pagi hari tanggal 12 Desember di Hanoi, Dr. Angela Pratt mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir, WHO telah secara aktif mendukung Vietnam dalam upaya pencegahan dan pengendalian efek berbahaya tembakau.
Oleh karena itu, WHO telah mendampingi Vietnam dalam upayanya mencegah dan memerangi dampak buruk tembakau dengan berbagai cara. Pertama, dengan memberikan saran kebijakan, dukungan teknis, berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Komite Majelis Nasional dalam proses pengembangan Undang-Undang Tahun 2012 tentang Pencegahan dan Pengendalian Dampak Buruk Tembakau, mendukung Pemerintah dalam proses implementasi, serta meringkas dan meninjau efektivitas implementasi.
Pada saat yang sama, WHO telah merekomendasikan agar lembaga pembuat kebijakan dan masyarakat menyelenggarakan kegiatan komunikasi untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya serius tembakau terhadap kesehatan; berkoordinasi dengan kantor berita dan jaringan sosial untuk menyebarluaskan informasi tersebut secara luas.
Selain itu, WHO juga menganjurkan Vietnam untuk bergerak menuju langkah-langkah terkuat, membangun undang-undang, peraturan, kebijakan, strategi, dan program aksi baru beserta langkah-langkah untuk memastikan implementasi yang efektif.
“Kami sangat menyadari pentingnya advokasi dan suara WHO dalam melindungi masyarakat Vietnam, terutama generasi muda, dari dampak buruk tembakau, baik produk tembakau tradisional maupun baru, termasuk rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan,” tambah perwakilan WHO tersebut.
Menurut perwakilan ini, WHO telah mengeluarkan peringatan serta solusi yang kuat untuk mencegah rokok elektrik di kalangan remaja Vietnam. Ia mengatakan bahwa ini merupakan masalah yang sangat besar dan mengkhawatirkan bagi Vietnam dan WHO. WHO sedang berupaya mencegah penggunaan produk tembakau baru ini dan khususnya ingin melindungi generasi muda.
"Kita berada di titik kritis di mana rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan berisiko menciptakan generasi muda baru yang kecanduan nikotin di Vietnam," kata Dr. Angela Pratt. "WHO berharap Majelis Nasional Vietnam akan segera mengeluarkan larangan penuh terhadap produk-produk tembakau jenis baru ini, beserta solusi untuk melembagakan ketentuan tersebut dalam Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Tembakau, yang akan diamandemen dalam waktu dekat."
Ia menekankan pesan utama: “Bentuk-bentuk baru tembakau tidak aman, tidak bebas risiko, dan harus dilarang sepenuhnya.”
Mengenai kerja sama dengan Vietnam dalam mencegah dan memberantas dampak buruk tembakau di masa mendatang, perwakilan WHO di Vietnam menegaskan bahwa WHO tetap berkomitmen penuh untuk bekerja sama erat dengan Pemerintah guna melindungi rakyat dan perekonomian Vietnam dari dampak buruk tembakau dalam 10 tahun ke depan dan seterusnya, sekaligus membantu mencapai tujuan negara tersebut untuk Vietnam yang lebih sehat dan aman.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)