Hujan deras yang berkepanjangan pada akhir Oktober dan awal November menyebabkan banyak sekolah di Ha Tinh terendam banjir dan mengalami kerusakan parah. Di tengah kesulitan, semangat proaktif dan tangguh para guru dan siswa masih bersinar terang di daerah rawan banjir.

Pada malam hari tanggal 31 Oktober, air mulai membanjiri Sekolah Menengah My Due (Desa Tran Phu, Kecamatan Cam Due). Pada pagi hari tanggal 1 November, ketika Danau Ke Go meluap, seluruh lantai satu sekolah terendam air setinggi 50-60 cm, dan halaman sekolah hanya setinggi 1-1,5 m. Sejak sore hari tanggal 30 Oktober, karena cuaca yang tidak menentu, pihak sekolah secara proaktif mengizinkan 881 siswa di 22 kelas untuk tidak masuk sekolah. Namun, dampak dari dua badai sebelumnya belum teratasi, dan kini sekolah tersebut sedang berjuang melawan banjir: panggung, meja dan kursi, serta ruang kelas semuanya rusak parah.




Saat air surut pada pagi hari tanggal 3 November, lebih dari 30 prajurit dari Komando Daerah Militer (Kodam), bersama para guru, orang tua, dan staf sekolah, mulai membersihkan dan mengumpulkan barang-barang. "Belum ada listrik dan sekolah masih terendam banjir, tetapi kami berencana untuk mengajar daring segera setelah listrik tersedia agar program tetap berjalan, terutama untuk mempersiapkan ujian tengah semester," ujar seorang perwakilan dewan sekolah.

TK Le Duan yang juga berlokasi di Desa Tran Phu juga terdampak banjir. Menurut Ibu Ha Thi Yen, Kepala Sekolah, sejak pukul 14.00 tanggal 30 Oktober, ketika hujan deras turun, pihak sekolah mengimbau orang tua untuk menjemput anak-anak mereka lebih awal dan segera memindahkan peralatan serta barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. Berkat inisiatif tersebut, semua aset terlindungi dengan aman meskipun banjir terkadang mencapai ketinggian 1,2 m di halaman sekolah.


Pada sore hari tanggal 2 November, ketika air baru saja surut, banyak guru kembali ke sekolah meskipun rumah mereka masih terendam banjir. "Kelas saya ada di lantai satu, jadi saya sangat khawatir. Beberapa barang saya hanyut ke halaman, tapi untungnya gerbangnya ditutup jadi saya bisa menyelamatkannya," ungkap seorang guru.
Yang paling mengkhawatirkan para guru adalah kondisi sekolah yang berantakan setelah direnovasi untuk menyambut tim inspeksi yang akan mensertifikasi sekolah tersebut telah memenuhi standar nasional tingkat 2. "Kami mengecat, memperbaiki gerbang, memasang rumput, merenovasi sekolah... Namun setelah dua badai, atap sengnya tertiup angin, ruang kelas rusak, dan sebelum mereka sempat memperbaikinya, banjir datang lagi. Seluruh halaman sekolah, kebun sayur, dan halaman rumput semuanya tertutup lumpur," kata Ibu Yen dengan suara tercekat.

Sementara itu, di SMA Ha Huy Tap (Kelurahan Cam Lac, Ha Tinh), banjir telah melanda sekolah selama lebih dari 5 hari. Menurut Bapak Hoang Van Bau, Wakil Kepala Sekolah, ketinggian air di ruang kelas mencapai 30 cm.




Agar tidak mengganggu program lebih dari 1.400 siswa, sekolah menerapkan pembelajaran daring secara fleksibel sejak pagi hari tanggal 3 November. “Sejak Sabtu, kami telah menginstruksikan para guru untuk menyusun rencana pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran, kecuali pendidikan jasmani dan kegiatan ekstrakurikuler. Dewan Pengurus juga berpartisipasi langsung dalam pengajaran. Setiap kelas memiliki 2-3 guru yang bertanggung jawab. Bagi siswa yang kekurangan peralatan, mereka diajar bersama. Pagi ini, hanya 33 siswa yang tidak hadir karena pemadaman listrik di area permukiman,” jelas Bapak Bau.

Pada hari yang sama, Bapak Nguyen Hong Cuong, Wakil Direktur Dinas Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Ha Tinh, beserta kelompok kerja meninjau dan memberikan semangat kepada para guru di sekolah-sekolah yang terendam banjir. Wakil Direktur Dinas juga meminta agar unit-unit terkait terus memantau perkembangan cuaca secara ketat dan hanya mengizinkan siswa untuk tetap di rumah jika terdapat risiko yang membahayakan. Setelah air surut, pembersihan, disinfeksi, dan perawatan lingkungan perlu segera dilakukan untuk menstabilkan proses belajar mengajar. Tujuan utama adalah keselamatan siswa sekaligus meminimalkan gangguan program.



Menurut laporan dari Departemen Pendidikan dan Pelatihan Ha Tinh, hingga pukul 7:00 pagi tanggal 3 November, seluruh provinsi memiliki 34/676 lembaga pendidikan dengan 18.464 siswa (538 kelas) yang ditutup sementara karena dampak banjir.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/can-canh-truong-hoc-ha-tinh-sau-nhieu-ngay-bi-mua-lu-bao-vay-post755169.html






Komentar (0)