Carlo Biado kalah dengan keyakinan
Bertentangan dengan ekspektasi penonton yang mengharapkan semifinal yang dramatis, Ko Ping Chung mendominasi permainan dan dengan cepat menutup set pertama dengan skor 4-1. Di set kedua, Carlo Biado mencoba membalikkan keadaan, tetapi gagal. Kedua pemain berjuang keras hingga skor imbang, tetapi keberanian mereka di game penentuan membantu Ko Ping Chung terus menang. Melanjutkan momentum yang menegangkan, Ko Ping Chung memenangkan set ketiga dengan skor 4-2, mengalahkan Carlo Biado 3-0, dan melaju ke final.

Carlo Biado (baju hitam) tidak bisa menunjukkan performa bagus di semifinal
FOTO: Panitia Penyelenggara

Van Boeinging berhenti meski peringkatnya lebih tinggi dari lawannya.
FOTO: Panitia Penyelenggara
Shan Van Boening juga gagal
Di semifinal lainnya, Shane Van Boening (AS) menghadapi Alex Kazakis (Yunani). Dianggap lebih berpengalaman, Van Boening memulai dengan lambat dan kalah 0-4 di set pertama. Petenis Amerika itu kembali menemukan performa terbaiknya, menang 4-0 di set kedua untuk menyamakan kedudukan. Di set ketiga, Kazakis memanfaatkan peluang tersebut dan memimpin dengan kemenangan 4-2. Van Boening kemudian menyeimbangkan kedudukan dengan kemenangan 4-2 di set keempat.
Set penentuan ke-5 berlangsung dramatis dan berakhir dengan skor imbang 3-3, memaksa kedua pemain untuk bertarung dalam adu penalti "hidup dan mati". Di set ini, keduanya membutuhkan total 26 ronde penalti—ronde terpanjang dalam sejarah biliar dunia —untuk menentukan pemenang. Kazakis menunjukkan ketenangan dan keberaniannya, meraih kemenangan tipis 13-12, yang kemudian mengukir namanya di pertandingan final melawan Ko Ping Chung. Pertandingan final akan berlangsung pada 28 September.
Sumber: https://thanhnien.vn/carlo-biado-thanh-cuu-vuong-the-gioi-185250927202727952.htm







Komentar (0)