Hoang Sao kalah dari pemain nomor 2 dunia
Di babak 16 besar, harapan tersisa biliar Vietnam, Hoang Sao, memasuki konfrontasi menegangkan dengan Aloysius Yapp, pemain nomor satu Singapura yang sedang dalam performa sangat bagus di tahun 2025 dengan banyak gelar utama.
Di set pertama, Hoang Sao memulai dengan percaya diri. Ia bermain solid, memanfaatkan kesalahan lawan untuk menang 1-0. Di set kedua, titik balik terjadi ketika pemain Vietnam itu gagal memasukkan bola 10 di gim pembuka. Yapp tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, terus mencetak poin untuk menang 4-3, menyamakan kedudukan.
Di set ketiga, Yapp sempat unggul 3-0, dan tampaknya keunggulan itu akan segera berakhir. Namun, Hoang Sao menunjukkan kegigihannya dan menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Namun, sebuah kesalahan di game penentuan membuatnya kalah 3-4, sehingga unggul 2-1 atas lawannya.
Tak mau menyerah, Hoang Sao bangkit dengan kuat di set ke-4. Ia hanya kehilangan 1 gim dan menang 4-1, membawa pertandingan ke set penentuan ke-5. Di set terakhir, kedua pemain saling berebut poin, imbang 3-3, dan harus menentukan pemenang melalui adu penalti. Di set ini, Quoc Hoang gagal memasukkan satu tembakan, sementara Yapp tampil gemilang di keempat tembakannya. Pada akhirnya, pemain Singapura itu menang 3-2, dan berhak melaju ke perempat final untuk bertemu Shane Van Boening (AS).
Hoang Sao menjalani pertandingan yang menegangkan dan sayangnya harus meninggalkan turnamen.
FOTO: Panitia Penyelenggara
Perempat final yang seru, 4 pemain hebat terungkap
Babak perempat final juga digelar tepat setelah babak 16 besar. Dalam Perang Saudara Filipina, juara bertahan Carlo Biado menunjukkan kelasnya dengan mengalahkan rekan senegaranya Mark Estiola 3-0, sehingga mengamankan tiket pertama ke semifinal. Pertandingan berlangsung cepat karena Biado menguasai permainan dengan baik, memanfaatkan kesalahan lawannya.
Salah satu konfrontasi yang menarik adalah antara Oliver Szolnoki (Hongaria) dan Ko Ping Chung (Taiwan). Ko Ping Chung, kandidat unggulan juara, menunjukkan performa stabilnya dan menang 3-2 setelah 5 set yang menegangkan. Szolnoki sempat menyamakan kedudukan dan memberikan banyak tekanan, tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan pemain asal Taiwan tersebut.
Dalam pertandingan lain yang sangat dinantikan, Shane Van Boening (AS), legenda biliar dengan segudang gelar juara, mengalahkan Aloysius Yapp (Singapura) 3-1. Yapp baru saja menyingkirkan Duong Quoc Hoang di babak 16 besar, tetapi dengan pengalaman Van Boening yang luas, pemain nomor satu Singapura itu tak mampu menciptakan kejutan lagi.
Pertandingan perempat final terakhir menampilkan pertarungan sengit antara Marco Teutscher (Belanda) dan Alex Kazakis (Yunani). Setelah 5 set yang menegangkan, Kazakis berhasil bangkit dan menang 3-2, menjadi satu-satunya wakil Eropa yang berhasil mencapai semifinal.
Dengan demikian, empat pemain yang berpartisipasi di semifinal Kejuaraan Dunia 10 Bola Putra 2025 adalah Carlo Biado (Filipina), Ko Ping Chung (Taiwan), Shane Van Boening (AS), dan Alex Kazakis (Yunani). Kedua semifinal akan berlangsung pada 27 September, dengan Carlo Biado menghadapi Ko Ping Chung pukul 11.00. Kemudian, pukul 16.00, akan ada semifinal lainnya antara Shane Van Boening dan Alex Kazakis.
Source: https://thanhnien.vn/hoang-sao-bi-loai-dang-tiec-giai-vo-dich-the-gioi-10-bi-nam-van-hap-dan-185250926212023876.htm
Komentar (0)