Lammens beralih menjadi penjaga gawang karena dia "malas berlari dan tidak ingin digantikan". |
Bergabung dengan "Setan Merah" pada musim panas 2025 dari Royal Antwerp dengan harga £18,2 juta, kiper berusia 23 tahun ini dengan cepat menorehkan namanya berkat penampilan impresif dan kegigihannya. Debutnya yang tanpa kebobolan dalam kemenangan 2-0 atas Sunderland membuat banyak penggemar yakin bahwa MU memiliki permata baru di posisi penjaga gawang.
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa perjalanan Senne ke Liga Primer Inggris dimulai dengan keputusan yang malas. Menurut saudaranya, Tom Lammens, Senne dulunya adalah penyerang yang kuat dan cepat yang sering membuat bek lawan kesulitan. Namun, pada usia 10 tahun, ia tiba-tiba meminta untuk pindah posisi menjadi penjaga gawang, hanya karena "ia tidak ingin terlalu banyak berlari dan takut digantikan di tengah pertandingan".
Ayahnya, mantan pemain Eddy Lammens, mengira itu hanya selera sesaat dan mengirimnya ke kamp penjaga gawang. Ia tidak menyangka bahwa ini akan menjadi titik balik. Dengan postur tubuh yang tinggi dan refleks yang baik, Senne dengan cepat menunjukkan naluri alaminya sebagai penjaga gawang.
Lammens adalah seorang striker saat masih anak-anak. |
Dari klub kota kelahirannya, KRC Bambrugge, ia mengikuti kakaknya ke FCV Dender, lalu direkrut oleh Club Brugge setelah tampil mengesankan di turnamen yunior. Di sana, Senne berkembang pesat, terutama dalam kemampuannya menguasai area 16,50m dan menguasai bola di bawah tekanan. Ketika Royal Antwerp menawarinya kesempatan bermain sebagai starter, ia langsung menerimanya dan penampilannya yang matang di Belgia menarik perhatian MU.
Sebelum pertandingan besar melawan Liverpool, Senne menerima pesan jenaka dari seniornya, Thibaut Courtois: "Anfield adalah tempat yang sangat tidak nyaman. Mungkin saya harus menyuruhnya bertepuk tangan untuk penonton tuan rumah saat dia keluar untuk meredakan ketegangannya." Courtois yakin juniornya memiliki kepribadian yang cukup untuk mengatasi tekanan: "Dia tinggi, kuat, dan tidak takut umpan silang. Dia tipe penjaga gawang yang berani."
Liverpool sangat membutuhkan kemenangan setelah tiga kekalahan beruntun, sementara United telah menemukan ritme baru di bawah Amorim. Dan jika mereka mempertahankan target mereka di Anfield, Senne Lammens—seorang pria yang dulu takut berlari—bisa mengalami malam paling berkesan dalam karier mudanya.
Selama 7 tahun terakhir, "Setan Merah" belum pernah merasakan kemenangan di Anfield dan Senne menjadi harapan pelatih Amorim dan timnya untuk meraih poin dalam pertandingan yang berlangsung pukul 22.30 tanggal 19 Oktober.
Sumber: https://znews.vn/cau-chuyen-ky-la-cua-lammens-post1594734.html
Komentar (0)