Dalam beberapa tahun terakhir, model budidaya luwak telah berkembang pesat di Provinsi Nghe An . Luwak termasuk dalam kelompok IIB satwa liar yang terancam punah, berharga, dan langka. Oleh karena itu, eksploitasi dan pemanfaatan luwak dari alam liar untuk tujuan komersial dilarang keras. Namun, budidaya luwak sesuai peraturan dapat dilakukan, asalkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pada tahun 2022, setelah mendapat izin dari instansi yang berwenang, Bapak Pham Viet Phi (lahir tahun 1989, berdomisili di Kecamatan Vinh Phu, Provinsi Nghe An) berinvestasi lebih dari 1 miliar VND untuk membangun sistem kandang dan membeli bibit musang.
"Untuk beternak musang, selain mendaftar untuk mendapatkan izin penangkaran dan mengajukan kode peternakan di Dinas Kehutanan, pemilik peternakan juga harus berinvestasi dalam membangun sistem penangkaran yang standar. Hewan yang diternak harus memiliki asal usul yang jelas dan legal," ujar Bapak Phi.

Area kandang dirancang secara ilmiah olehnya, memastikan kesejukan di musim panas dan kehangatan di musim dingin. Setiap musang dibesarkan di kandang logam terpisah, bersih, dan nyaman untuk dipantau dan dirawat.
Kandang-kandang ini dirancang dalam bentuk kandang besi atau kayu, dengan tinggi sekitar 70 cm dan lebar sekitar 1,2 m, tergantung jumlah hewan yang dipelihara. Kandang besi ini disusun di atas dudukan setinggi 0,3-0,5 m di atas tanah agar udara tetap segar, terhindar dari kelembapan, dan mudah dibersihkan. Setiap kandang diberi nomor dan dicatat di buku agar mudah dilacak,” ujar Bapak Phi.

Kandang dibagi menjadi beberapa area: area pembiakan individual, area pembiakan untuk pasangan cerpelai yang akan dibiakkan, area pembiakan cerpelai yang baru lahir, dan sebagainya. Tergantung pada tahap perkembangannya, cerpelai akan dipelihara dalam kandang dengan rasio 1 - 2 cerpelai atau lebih.
Menurut Pak Phi, biaya makan setiap musang hanya sekitar 2.000-3.000 VND/hari, dengan menu utama pisang dan ikan matang. Faktor penting lainnya adalah menjaga kebersihan kandang untuk mencegah penyakit.
Karena sifatnya yang liar, musang biasanya tidur di siang hari, hanya bangun di sore dan malam hari untuk mencari makan. Penting untuk memahami kebiasaan hewan ini, terutama saat musang melahirkan, dan menjaga ketenangan di tempat tersebut. Ketika anak-anak musang sudah kuat, mereka dipisahkan untuk dibesarkan secara terpisah agar lebih mudah diatur dan dirawat,” ungkap Phi.

Berkat investasi yang metodis, peternakan Pak Phi menghasilkan efisiensi ekonomi yang nyata. Saat ini, peternakan tersebut memiliki lebih dari 150 ekor musang, dan setiap tahun induk musang melahirkan 2 anak, yang masing-masing melahirkan 3-5 ekor. Musang indukan dapat dijual dengan harga 6-8 juta VND/pasang setelah 2 bulan, musang umur 3-4 bulan seharga 10-12 juta VND/pasang, sementara musang komersial dihargai 1,5-1,9 juta VND/kg.
Dengan 100 pasang cerpelai hasil pengembangbiakan, tahun ini Bapak Phi berharap dapat meraup sekitar 1 miliar VND dari penjualan ras cerpelai dan daging cerpelai. "Saat ini, permintaan pasar untuk cerpelai sangat tinggi sehingga pasokan hampir tidak dapat memenuhi permintaan," ujar Bapak Phi.

Berbicara tentang rencana masa depannya, Bapak Phi mengatakan bahwa ia berencana untuk memperluas peternakannya guna meningkatkan jumlah ternak luwak dan luwak komersial guna memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan pendapatan. Pria 8x ini juga bersedia berbagi pengalaman, memberikan bimbingan teknis, dan membantu orang-orang yang ingin beternak luwak untuk mengembangkan perekonomian mereka.
"Peternak tidak hanya harus menguasai tekniknya, tetapi juga harus memahami peraturan perundang-undangan. Proses peternakan, mulai dari impor hingga penjualan atau ketika terjadi epidemi, harus dilaporkan kepada pihak berwenang untuk dikelola dan dikendalikan," ujar Bapak Phi.

Ibu Nguyen Thi Huong Le, Ketua Asosiasi Petani Kecamatan Vinh Phu, Provinsi Nghe An, mengatakan bahwa di wilayah tersebut, terdapat 4 model budidaya luwak yang memberikan efisiensi ekonomi tinggi. Saat ini, pasar konsumsi dan harga jual stabil, sehingga model budidaya luwak dan luwak komersial sedang direplikasi.
“Asosiasi Petani Ward juga mendukung dan membimbing masyarakat tentang proses, prosedur hukum, dan teknik beternak musang, membantu mereka meningkatkan efisiensi ekonomi dan menjadi kaya di tanah air mereka sendiri,” kata Ibu Huong Le.
Sumber: https://tienphong.vn/chang-trai-kiem-tien-ti-moi-nam-nho-loai-an-dem-de-khoe-post1792653.tpo






Komentar (0)