
Chatbot membantu manusia menjawab pertanyaan dasar
"Halo, saya asisten virtual bank. Ada yang bisa saya bantu?" - sapaan seperti ini dari AI Chatbot semakin populer di kanal layanan pelanggan (CSKH) bisnis-bisnis Vietnam.
Chatbot AI, yang dulunya merupakan fitur yang "menyenangkan", secara bertahap telah menjadi bagian penting dari proses layanan pelanggan di berbagai bidang. Namun, bisakah chatbot sepenuhnya menggantikan staf layanan pelanggan sebagai impian otomatisasi yang diidam-idamkan oleh para pelaku bisnis?
Apa yang telah dilakukan AI Chatbot?
Dalam beberapa tahun terakhir, chatbot AI semakin banyak diterapkan oleh bisnis dalam layanan pelanggan.
Dari perbankan, e-commerce, telekomunikasi hingga pendidikan , real estate, perawatan kesehatan, chatbot AI mengambil alih banyak tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.
Tidak hanya berhenti pada menjawab pertanyaan yang sering diajukan (FAQ), chatbot kini dapat mendukung pencarian informasi akun, pengecekan pesanan, pemesanan janji temu, dan bahkan konsultasi produk sesuai kebutuhan pelanggan.
Perbedaan terbesar chatbot modern terletak pada kemampuan pemrosesan bahasa alami (NLP) mereka.
Berkat integrasi model AI canggih seperti GPT, BERT, chatbot tidak lagi mengharuskan pengguna memasukkan kata kunci yang tepat.
Chatbot sekarang dapat memahami bahasa alami, merespons secara fleksibel, dan mengingat konteks percakapan untuk memberikan respons yang lebih tepat.
Seberapa jauh Chatbot menggantikan staf layanan pelanggan?
Dalam tugas garis depan, chatbot AI telah membantu bisnis mengotomatiskan sekitar 50-70% beban kerja layanan pelanggan.
Permintaan seperti pencarian informasi, pemecahan masalah dasar, dan dukungan di luar jam kerja semuanya dapat ditangani oleh chatbot.
Hal ini secara signifikan mengurangi beban kerja staf, sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan karena layanan dapat beroperasi 24/7.
Keuntungan chatbot yang menonjol adalah kemampuannya melayani 24/7, menangani permintaan dalam jumlah besar secara bersamaan, dan membantu bisnis menghemat biaya personel.
Di sisi lain, chatbot terkadang masih gagal menjawab pertanyaan yang rumit atau salah memahami pelanggan, sehingga mengakibatkan pengalaman yang tidak sempurna.
Berinvestasi dalam teknologi AI berkualitas tinggi dan melatih chatbot pada data perusahaan adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi.
Apa masa depan chatbot AI?
Dengan kemajuan teknologi AI yang berkelanjutan, masa depan chatbot dalam layanan pelanggan sangat menjanjikan.
Chatbot generasi baru dapat berkomunikasi secara sinkron melalui berbagai saluran, mengintegrasikan voicebot untuk menangani panggilan suara, dan melakukan tugas-tugas kompleks seperti pengembalian dana dan pembukaan kunci layanan secara otomatis.
Secara khusus, kemampuan untuk belajar dari data pelanggan akan membantu chatbot semakin mempersonalisasi layanan, menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.
Manusia dan AI: Kolaborasi, Bukan Penggantian
Meskipun AI semakin pintar, para ahli mengatakan bahwa chatbot tidak dapat sepenuhnya "menggantikan manusia" dalam layanan pelanggan.
Peran agen layanan pelanggan secara bertahap akan beralih ke pekerjaan yang membutuhkan empati, kecanggihan, dan kreativitas, sementara chatbot menangani tugas-tugas yang berulang dan otomatis.
Kombinasi manusia dan AI adalah model optimal untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan di era digital.
Sumber: https://tuoitre.vn/chatbot-ai-giac-mo-tu-dong-hoa-cham-soc-khach-hang-co-thanh-hien-thuc-20250604141948324.htm










Komentar (0)