(CLO) Pada tanggal 14 Februari, Angkatan Darat AS mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mengizinkan orang transgender untuk mendaftar dan akan mengakhiri layanan medis terkait transisi gender bagi tentara.
Keputusan itu muncul setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada tanggal 27 Januari yang mengharuskan Pentagon untuk menetapkan kebijakan bagi personel militer transgender dalam waktu 30 hari.
Protes terhadap dekrit transgender Trump. Foto: X
Perintah eksekutif Trump menyatakan bahwa mengekspresikan "identitas gender yang tidak sesuai dengan jenis kelamin biologis" bertentangan dengan standar militer.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth telah menghentikan perekrutan orang-orang dengan disforia gender dan menghentikan semua layanan medis yang menegaskan gender, sebuah keputusan yang menghadapi gugatan hukum di pengadilan.
Pemerintahan Trump juga menghapus istilah "transgender" dari situs web Stonewall National Memorial, situs bersejarah gerakan LGBTQ+, sebuah langkah yang dikritik banyak aktivis sebagai upaya untuk menghapus peran kaum transgender dalam sejarah gerakan tersebut.
Aktivis Raquel Willis menekankan bahwa "kerusuhan Stonewall terjadi karena perjuangan kaum transgender, terutama orang kulit berwarna."
Bersamaan dengan itu, Tn. Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang mengharuskan lembaga pemerintah untuk hanya menggunakan istilah "jenis kelamin" alih-alih "identitas gender", yang menegaskan bahwa gender adalah "realitas biologis yang tidak dapat diubah".
Kebijakan-kebijakan ini menandai perubahan besar dalam kebijakan militer AS dan hak-hak LGBTQ+. Penghapusan representasi transgender dari dokumen resmi AS menimbulkan gelombang kontroversi di tingkat domestik dan internasional.
Cao Phong (CBS, CNA)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/chinh-quyen-ong-donald-trump-siet-chat-chinh-sach-voi-nguoi-chuyen-gioi-post334626.html
Komentar (0)