Ketua Duma Negara Parlemen Rusia mengunjungi Vietnam: Sorotan penting

Setelah hampir 5 tahun, Tuan Vacheslav Viktorovich Volodin kembali ke Vietnam untuk kedua kalinya sebagai Ketua Duma Negara Parlemen Federasi Rusia.

Atas undangan Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue, Ketua Duma Negara Federasi Rusia Vyacheslav Victorovich Volodin akan secara resmi mengunjungi Vietnam dari tanggal 15-16 Oktober.

Kunjungan ini bertepatan dengan perayaan 10 tahun Kemitraan Strategis Komprehensif Vietnam dan Rusia (1913-2023). Tahun 2023 juga menandai 100 tahun kedatangan Presiden Ho Chi Minh di Saint Petersburg, Rusia. Pada tahun istimewa ini, Saint Petersburg akan menyelenggarakan upacara pemasangan patung Presiden Ho Chi Minh – patung kelima pemimpin besar rakyat Vietnam di negeri pohon birch.

Dalam wawancara dengan pers menjelang kunjungan tersebut, Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri Majelis Nasional Nguyen Manh Tien mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan setelah kunjungan Ketua Majelis Nasional Nguyen Thi Kim Ngan ke Federasi Rusia pada tahun 2019. Selama kunjungan tersebut, di Moskow, Ketua Majelis Nasional Vietnam dan Ketua Duma Negara Federasi Rusia bersama-sama memimpin Sidang Pertama Komite Kerja Sama Antar-Parlemen.

Ini adalah kedua kalinya Ketua Duma Negara Federasi Rusia, Vacheslav Viktorovich Volodin, mengunjungi Vietnam. Sebelumnya, pada tahun 2018, beliau melakukan kunjungan resmi ke Vietnam pada 23-24 Desember.

Selama pembicaraan dan pertemuan pada tahun 2018, kedua pihak menekankan bahwa kunjungan tersebut sangat penting, melanjutkan pertukaran delegasi tingkat tinggi antara kedua negara, sekaligus memperkuat kerja sama yang luas antara kedua negara dan kedua parlemen, menandai langkah baru perkembangan dalam Kemitraan Strategis Komprehensif Vietnam-Rusia.

Hasil penting dari kunjungan tahun 2018 adalah penandatanganan perjanjian pembentukan komite kerja sama antarparlemen antara Majelis Nasional Vietnam dan Duma Negara Rusia. Ini merupakan pertama kalinya Majelis Nasional Vietnam membentuk mekanisme kerja sama antarparlemen bilateral dengan parlemen negara lain.

Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri Majelis Nasional, Nguyen Manh Tien, mengatakan: Majelis Nasional Vietnam memiliki hubungan dan perjanjian kerja sama dengan Majelis Nasional/Parlemen di banyak negara melalui organisasi persahabatan parlemen. Namun, mekanisme Komite Kerja Sama Antar-Parlemen merupakan model kerja sama parlementer tertinggi dan pertama antara Majelis Nasional kita dan badan legislatif asing, dengan Ketua Majelis Nasional kita dan Ketua Duma Negara Federasi Rusia sebagai Ketua Bersama Komite.

Dengan mekanisme kerja sama baru ini, Vietnam dan Rusia akan meningkatkan kerja sama di bidang-bidang potensial, terutama kerja sama parlementer, sehingga membawa hubungan kerja sama tradisional antara kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi.

Selama kunjungan ini, selain pertemuan tingkat tinggi, Ketua Duma Negara Majelis Federal Federasi Rusia, Volodin, akan menjadi ketua bersama Sidang Kedua Komite Kerja Sama Antar-Parlemen. Kedua belah pihak diharapkan akan meninjau implementasi perjanjian antara kedua negara, dengan demikian mendorong dan mendukungnya untuk mencapai hasil yang baik; sekaligus mendengarkan dan mempertimbangkan isu-isu yang perlu disesuaikan dan dilengkapi agar kerja sama antara kedua negara dapat mencapai hasil terbaik.

Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri Majelis Nasional Nguyen Manh Tien mengatakan kunjungan tersebut akan berkontribusi untuk memperkuat dan lebih lanjut mempromosikan hubungan kerja sama antara Majelis Nasional Vietnam dan Duma Negara Federasi Rusia pada khususnya, memperkuat kepercayaan politik dan mempromosikan kemitraan strategis yang komprehensif antara kedua negara pada umumnya.

Kehadiran kepala Duma Negara Federasi Rusia di Hanoi juga menunjukkan rasa hormat pimpinan Federasi Rusia terhadap Vietnam dan merupakan sorotan penting dalam Kemitraan Strategis Komprehensif Vietnam-Rusia dalam konteks kedua negara melaksanakan Pernyataan Bersama tentang Visi Kemitraan Strategis Komprehensif Vietnam-Rusia hingga 2030.

Komentar (0)