Prof. Dr. Le Ngoc Thanh, rektor Universitas Kedokteran dan Farmasi, mengatakan ia baru saja kembali dari perjalanan bisnis ke Prancis. Pada penerbangan keberangkatan, setelah pesawat lepas landas, pramugari memanggil dokter karena seorang penumpang sakit.
"Ada juga sejumlah dokter di kelompok kerja saya. Kami segera pergi ke posisi penumpang yang sakit sesuai instruksi pramugari dan melihat bahwa ia telah pingsan, kesulitan bernapas, dan denyut nadinya tidak teratur. Namun, tidak ada peralatan pertolongan pertama atau diagnostik yang tersedia, jadi kami membiarkan penumpang tersebut menghirup oksigen dan berbaring diam untuk memantaunya," ujar Profesor Thanh.
Profesor Thanh menambahkan bahwa karena tidak ada alat diagnosis, semua dokter mengkhawatirkan nyawa penumpang tersebut, menilai bahwa pasien tersebut mungkin mengalami serangan jantung dan membutuhkan perawatan darurat segera. Sekitar 1 jam setelah lepas landas, pesawat mengalami masalah dan harus kembali ke Noi Bai, memberi penumpang tersebut kesempatan.
"Ketika tiba di Noi Bai, ada ide untuk membawa penumpang ini ke Rumah Sakit Nam Thang Long, fasilitas medis terdekat dengan bandara, tetapi saya menyarankan untuk pergi ke Rumah Sakit E, yang memiliki lebih banyak peralatan darurat.
Ambulans tiba dan membawa penumpang tersebut ke Rumah Sakit E. Kemudian, saya mengetahui bahwa penumpang tersebut tidak mengalami serangan jantung, melainkan overdosis obat. Pasien diberikan pertolongan pertama dan dipulangkan dengan selamat. Sedangkan kami, pukul 4 pagi hari itu, kami dipindahkan ke pesawat lain dan melanjutkan perjalanan," ujar Profesor Thanh.
Bapak Thanh menambahkan bahwa ia telah menjadi profesional medis selama hampir 40 tahun dan telah menerbangkan banyak pesawat, tetapi ini adalah pertama kalinya ia menemui seorang pasien di pesawat terbang.
Ia juga menyarankan agar saat melatih pramugari, selain keterampilan saat ini dalam membantu dan memberikan pertolongan pertama kepada penumpang yang sedang dalam kesulitan, mereka juga harus belajar ke mana harus membawa penumpang ke fasilitas medis agar mendapatkan perawatan yang paling aman dan tepat.
Sebelumnya, di awal tahun ini, setelah 20 menit penerbangan dari Buon Ma Thuot ke Hanoi , seorang penumpang pria tiba-tiba mengalami kesulitan bernapas, berkeringat, dan tekanan darah rendah. Untungnya, di dalam pesawat tersebut terdapat seorang dokter wanita yang bekerja di pusat medis distrik di Cao Bang yang segera memberikan perawatan darurat kepada pasien tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/chuyen-bay-may-man-cua-hanh-khach-nguoi-uc-tren-chuyen-bay-ha-noi-paris-20240627090516968.htm






Komentar (0)