Bapak Layton Pike mengatakan bahwa pada tahun 2024, perekonomian Vietnam mencapai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat berkat pemulihan ekspor dan investasi langsung asing yang stabil.
“Pada tahun 2024, perekonomian Vietnam telah jauh melampaui ekspektasi,” ujar pakar Layton Pike, anggota Dewan Penasihat Institut Kebijakan Australia-Vietnam, dalam wawancara dengan reporter VNA di Sydney.
Menjelaskan alasan membuat komentar di atas, Tn. Layton Pike mengatakan bahwa pada tahun 2024, ekonomi Vietnam mencapai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat berkat pemulihan ekspor dan investasi langsung asing yang stabil.
Meskipun adanya tantangan ekonomi global, seperti inflasi yang terus-menerus dan meningkatnya proteksionisme, Tn. Layton Pike memprediksi bahwa prospek ekonomi Vietnam pada tahun 2025 tetap positif.
Pengumuman Perdana Menteri Pham Minh Chinh baru-baru ini bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun percepatan bagi ekonomi Vietnam, dengan harapan mencapai tingkat pertumbuhan PDB lebih dari 8%, merupakan sinyal positif bagi investor dan mitra, yang menunjukkan bahwa Vietnam akan terus memprioritaskan pembangunan ekonomi.
Untuk mendorong percepatan ini, pakar Layton Pike mengatakan bahwa Vietnam perlu terus menjalankan kebijakan yang terarah untuk membangun kerangka hukum yang lebih baik dan mengurangi hambatan investasi, termasuk bagi negara-negara seperti Australia.
Ia mengatakan Institut Kebijakan Australia-Vietnam telah lama mendukung proses FDI yang disederhanakan sesuai dengan standar internasional untuk memperkuat kepercayaan investor dan menjadikan Vietnam tujuan bisnis yang lebih menarik.
Terkait hubungan luar negeri, pakar Layton Pike mengatakan bahwa 2024 merupakan tahun penting bagi hubungan Australia-Vietnam. Peningkatan hubungan kedua negara menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif menjanjikan perluasan kerja sama bilateral di berbagai bidang, seperti transformasi digital dan transisi energi. Hal ini akan menjadi inti bagi kemakmuran dan keamanan Australia dan Vietnam di masa depan.
Menurut pakar Layton Pike, jelas bahwa para pemimpin politik dan bisnis di Australia dan Vietnam sangat ambisius mengenai hubungan bilateral pada tahun 2025. Kerja sama dan kolaborasi yang berkelanjutan antara kedua negara akan memainkan peran sentral dalam menjaga momentum hubungan dan mewujudkan tujuan Kemitraan Strategis Komprehensif.
Pakar Layton Pike mengatakan, Australia-Vietnam Policy Institute berkomitmen untuk senantiasa mendukung perluasan dan penguatan hubungan bilateral, termasuk memperluas jaringan pelaku usaha dan organisasi kedua negara di Australia dan Vietnam untuk turut serta dalam hubungan bilateral, serta menyediakan wadah bagi pertukaran gagasan dan wawasan.
Menurut pakar di atas, Kemitraan Strategis Komprehensif antara Australia dan Vietnam mengikat kedua negara untuk melanjutkan upaya memajukan dan melindungi hak asasi manusia serta kesempatan yang sama bagi semua.
Dialog hak asasi manusia yang konstruktif dan jujur telah lama menjadi ciri hubungan bilateral, dan pertukaran serius ini diharapkan akan terus berlanjut dalam kerangka Kemitraan Strategis Komprehensif.
Sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vietnam memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan Australia dan negara-negara lain di kawasan ini untuk memajukan hak asasi manusia dasar secara global.
Sumber






Komentar (0)