Harga emas domestik
Perkembangan harga emas domestik
Perkembangan harga emas dunia
Harga emas dunia melonjak tajam meskipun dolar AS terus menguat. Pada pukul 19.00, Indeks Dolar AS, yang mengukur fluktuasi dolar AS terhadap enam mata uang utama, berada di level 106.450 poin (naik 0,08%).
Permintaan emas sebagai aset safe haven meningkat seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di seluruh dunia. Selain itu, AS mengumumkan pengetatan sanksi terhadap ekspor minyak mentah Rusia. Akibatnya, harga minyak kembali ke level $90 per ons dan naik hampir 4% pada hari itu. Kenaikan harga minyak semakin meningkatkan peran emas sebagai aset safe haven terhadap inflasi. Ketegangan geopolitik ini mendorong emas untuk menguat lebih tinggi.
Meskipun emas tetap terdukung dengan baik oleh meningkatnya permintaan aset safe haven, harga menghadapi resistensi yang menantang di level $1.950 per ons, menurut Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank. Jika ETF kembali ke pasar, emas berpotensi mencapai $2.000 per ons dan kemudian mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Banyak pakar dan investor memprediksi harga emas akan terus naik minggu depan. Khususnya, dalam survei Kitco News terhadap 14 analis Wall Street, 10 orang, setara dengan 72%, mengatakan harga emas akan naik. Dua orang sisanya, setara dengan 14%, mengatakan logam mulia akan turun, dan dua orang memprediksi emas akan bergerak sideways.
Demikian pula, survei daring terhadap 595 investor individu menemukan bahwa mayoritas yakin harga emas akan terus naik. Hasilnya menunjukkan bahwa 431 investor, atau 72%, memperkirakan harga emas akan naik. Di sisi lain, 106 orang, atau 18%, memperkirakan harga logam mulia akan turun. Sisanya, 58 investor, atau kurang dari 1%, mengatakan harga emas akan tetap stagnan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)