Pada tanggal 21 Februari, Ibu Nguyen Thi Huu (59 tahun, berdomisili di distrik Lam Ha) menyampaikan kekecewaannya kepada seorang reporter dari surat kabar Nguoi Lao Dong mengenai insiden di mana suaminya, Bapak NHH (61 tahun), terpaksa menjalani operasi laparoskopi untuk mengeluarkan benda asing – sepotong selang plastik – dari perutnya karena hasil rontgen yang salah di Rumah Sakit Umum Lam Dong .
Rumah Sakit Umum Provinsi Lam Dong, tempat kejadian aneh itu terjadi.
Menurut wanita itu, 17 tahun yang lalu Tuan H. menjalani operasi pengangkatan batu ginjal, tetapi baru-baru ini batu ginjal tersebut kambuh kembali. Ia membawa suaminya untuk melakukan rontgen di distrik Lam Ha, yang menunjukkan adanya batu ginjal, dan dokter menyarankan mereka untuk pergi ke Rumah Sakit Umum Provinsi Lam Dong untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Pada tanggal 20 Februari, pasangan tersebut pergi ke Rumah Sakit Umum Lam Dong untuk pemeriksaan, tetapi karena mereka tidak membawa film rontgen yang telah mereka ambil di distrik Lam Ha, mereka harus menjalani rontgen ulang. Hasil rontgen menunjukkan adanya kateter urin plastik di dalam perut pasien.
Berdasarkan hasil tersebut, dokter menyarankan keluarga untuk segera melakukan operasi endoskopi untuk mengeluarkan potongan kawat tersebut. Bapak H. menjalani operasi endoskopi pada hari yang sama, tetapi segmen tabung plastik, seperti yang terlihat pada rontgen, tidak dapat ditemukan.
"Kami baru mengetahui di akhir bahwa alasannya adalah departemen rontgen secara keliru memberikan film yang salah kepada suami saya, yang ternyata milik pasien lain yang telah menjalani operasi ginjal sekitar 40 hari yang lalu," kata Ibu Huu. Setelah kejadian tersebut, pihak rumah sakit belum memberikan penjelasan resmi, yang menyebabkan kesedihan bagi keluarga Ibu Huu.
Foto rontgen yang menunjukkan sepotong kawat di perut secara keliru diberikan kepada pasien H.
Saat berbicara dengan wartawan dari surat kabar Nguoi Lao Dong, Dr. Le Van Tien, Direktur Rumah Sakit Umum Lam Dong, membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi karena hasil rontgen yang salah diberikan kepada seorang pasien. Pada pagi hari tanggal 21 Februari, rumah sakit mengadakan pertemuan dengan berbagai departemen untuk mengklarifikasi kesalahan tersebut dan meminta pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang terlibat.
Pihak rumah sakit juga telah menghubungi keluarga pasien H. untuk menyampaikan permintaan maaf, menanyakan kondisi kesehatan mereka, dan berkomitmen untuk mengganti biaya rumah sakit serta menyediakan perawatan pasca-asuransi.
"Besok, pihak rumah sakit, termasuk para pemimpin, perwakilan departemen, dan individu terkait, akan pergi ke rumah pasien H. untuk meminta maaf secara langsung. Delegasi tersebut akan memeriksa, memantau, dan merawat kesehatan Bapak H. hingga beliau pulih dari insiden tersebut," kata Dr. Tien.
Sumber






Komentar (0)