Menurut The Guardian , pada 16 November, WHO memutuskan untuk memasukkan "kesepian" ke dalam daftar ancaman mendesak bagi kesehatan global. Badan tersebut juga membentuk Komisi Konektivitas Sosial—sebuah komite internasional yang didedikasikan untuk mempelajari kesepian.
Menurut WHO, kesepian muncul dalam konteks pandemi Covid-19, yang telah mengganggu berbagai kegiatan ekonomi dan sosial, sehingga meningkatkan tingkat kesepian banyak orang. Isu ini juga semakin mendapat perhatian seiring semakin banyak orang menyadari pentingnya kesehatan mental.
“[Kesepian] melampaui batas dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global, yang memengaruhi setiap aspek kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan,” kata utusan khusus Mpemba.
Sementara itu, Dr Vivek Murthy, kepala Komisi Konektivitas Sosial, membandingkan risiko kesehatan akibat kesepian dengan risiko merokok 15 batang sehari, dan bahkan lebih besar daripada risiko yang terkait dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.
Menurut Bapak Murthy, kesepian merupakan faktor yang meningkatkan risiko demensia pada lansia hingga 50%, sekaligus meningkatkan risiko penyakit arteri koroner atau stroke. Saat ini, 1 dari 4 lansia di dunia terpaksa hidup dalam kesepian.
Kesepian telah menyebar luas setelah pandemi Covid-19, dengan konsekuensi kesehatan yang serius bagi satu dari empat orang dewasa yang lebih tua dan satu dari tujuh orang muda di seluruh dunia, menurut laporan WHO.
Menurut The Guardian , 12,7% anak muda di Afrika menghadapi kesepian, dua kali lipat dari 5,3% di Eropa. Anak muda yang kesepian lebih mungkin putus sekolah, sehingga meningkatkan risiko depresi dan bunuh diri.
"Masalah ini tidak hanya memengaruhi satu negara. Ini adalah ancaman global yang diremehkan," tegas Bapak Murthy.
“Tidak memiliki ikatan sosial yang cukup kuat meningkatkan risiko stroke, demensia, depresi, bunuh diri, dan lainnya,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Menurut CNN , "penyakit kejiwaan" kesepian baru-baru ini menarik banyak perhatian di bidang kesehatan masyarakat. Pekan lalu, Negara Bagian New York (AS) menunjuk terapis Ruth Westheimer sebagai duta kesepian pertama negara bagian tersebut. Pada tahun 2018, Inggris juga menunjuk menteri pertamanya untuk menangani kesepian.
Minh Hoa (dilaporkan oleh Thanh Nien, VietNamNet)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)