Bisakah Anda memberi tahu saya ada berapa jenis asuransi untuk sepeda motor? Apa saja prinsip kompensasi asuransi sepeda motor? - Pembaca Hong Ngoc
Ada berapa jenis asuransi untuk sepeda motor?
Sesuai dengan Klausul 3, Pasal 4 Keputusan 67/2023/ND-CP, selain berpartisipasi dalam asuransi wajib sesuai dengan ketentuan asuransi, premi asuransi, jumlah asuransi minimum, atau batas tanggung jawab asuransi yang ditentukan dalam Keputusan 67/2023/ND-CP, pembeli asuransi dan perusahaan asuransi dapat menyepakati dalam kontrak asuransi untuk memperluas ketentuan asuransi, menambah jumlah asuransi, dan menambah premi asuransi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal ini, perusahaan asuransi bertanggung jawab untuk memisahkan bagian asuransi wajib dalam kontrak asuransi.
Negara mendorong badan, organisasi, dan individu yang tidak diwajibkan membeli asuransi wajib sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan 67/2023/ND-CP untuk membeli asuransi berdasarkan perjanjian dengan perusahaan asuransi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Jadi, ada dua jenis asuransi sepeda motor: asuransi wajib dan asuransi sukarela.
Prinsip-prinsip kompensasi asuransi sepeda motor wajib
Perusahaan perasuransian wajib mempertimbangkan dan menyelesaikan klaim asuransi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang usaha perasuransian dan berdasarkan asas-asas sebagai berikut:
(1) Apabila terjadi kecelakaan, maka penanggung dan tertanggung wajib bertanggung jawab atas:
- Segera hubungi pihak asuransi melalui hotline untuk melakukan koordinasi penyelesaian, melakukan penyelamatan secara aktif, membatasi kerugian terhadap kesehatan, jiwa dan harta benda, serta melindungi lokasi kecelakaan.
- Jangan memindahkan, membongkar atau memperbaiki properti tanpa persetujuan perusahaan asuransi, kecuali dalam kasus yang diperlukan untuk memastikan keselamatan, mencegah dan membatasi kerusakan pada kesehatan, jiwa dan properti atau untuk mematuhi permintaan otoritas yang berwenang.
- Secara proaktif mengumpulkan dan memberikan dokumen-dokumen yang ditentukan dalam berkas klaim asuransi yang menjadi tanggung jawab pembeli asuransi dan tertanggung kepada perusahaan asuransi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 13 Keputusan 67/2023/ND-CP.
- Memudahkan perusahaan asuransi dalam proses verifikasi dokumen yang diberikannya.
(2) Setelah menerima pemberitahuan kecelakaan, dalam waktu 1 jam perusahaan asuransi harus memberikan instruksi kepada calon nasabah asuransi dan tertanggung mengenai langkah-langkah keselamatan, tindakan pencegahan untuk membatasi kerusakan pada orang dan harta benda, dan memberikan panduan mengenai dokumen dan prosedur pengajuan klaim asuransi;
Berkoordinasi secara erat dengan pembeli asuransi, tertanggung, pihak ketiga dan pihak-pihak terkait dalam waktu 24 jam untuk menyelenggarakan penilaian kerugian untuk menentukan penyebab dan tingkat kerugian sebagai dasar penyelesaian klaim asuransi.
(3) Dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal diterimanya pemberitahuan dari penanggung atau tertanggung tentang terjadinya kecelakaan, perusahaan asuransi wajib melakukan pembayaran ganti rugi terlebih dahulu atas kerugian kesehatan dan jiwa, yaitu:
- Dalam hal kecelakaan tersebut ditetapkan berada dalam lingkup ganti rugi:
+ 70% dari perkiraan ganti rugi asuransi sebagaimana ditetapkan untuk satu orang dalam kecelakaan jika terjadi kematian.
+ 50% dari perkiraan ganti rugi asuransi sebagaimana ditetapkan untuk satu orang dalam kecelakaan jika terjadi cedera tubuh.
- Dalam hal kecelakaan tersebut belum dapat dipastikan masuk dalam ruang lingkup ganti rugi:
+ 30% dari batas tanggung jawab asuransi yang ditentukan untuk satu orang dalam kecelakaan jika terjadi kematian dan perkiraan tingkat cedera sebesar 81% atau lebih.
+ 10% dari batas tanggung jawab asuransi yang ditentukan untuk satu orang dalam kecelakaan untuk kasus di mana tingkat cedera diperkirakan dari 31% hingga kurang dari 81%.
Setelah melakukan pembayaran ganti rugi sementara, perusahaan asuransi berhak meminta Dana Asuransi Kendaraan Bermotor untuk mengembalikan pembayaran ganti rugi sementara apabila kecelakaan tersebut ditetapkan dikecualikan dari kewajiban asuransi atau tidak ditanggung oleh asuransi.
(4) Dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak terjadinya kecelakaan, kecuali dalam keadaan memaksa atau halangan yang bersifat objektif, penanggung dan tertanggung wajib menyampaikan pemberitahuan kecelakaan secara tertulis atau elektronik kepada perusahaan asuransi.
(5) Apabila terjadi kecelakaan, dalam batas pertanggungan asuransi, perusahaan asuransi wajib mengganti kerugian kepada tertanggung sebesar jumlah yang telah atau akan diganti oleh tertanggung kepada orang yang terluka.
Apabila tertanggung meninggal dunia atau kehilangan kecakapan perdata berdasarkan putusan pengadilan, maka perusahaan asuransi wajib mengganti kerugian secara langsung kepada orang yang dirugikan atau ahli waris dari orang yang dirugikan (dalam hal orang yang dirugikan telah meninggal dunia) atau kepada wakil dari orang yang dirugikan (dalam hal orang yang dirugikan kehilangan kecakapan perdata berdasarkan putusan pengadilan atau masih di bawah umur menurut ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata).
(6) Tingkat kompensasi asuransi:
- Besaran ganti rugi khusus kesehatan dan jiwa ditetapkan berdasarkan jenis cedera atau kerusakan masing-masing sesuai Tabel Peraturan Pembayaran Ganti Rugi Kesehatan dan Jiwa sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang diterbitkan dengan Keputusan 67/2023/ND-CP atau berdasarkan perjanjian (jika ada) antara tertanggung dengan orang yang dirugikan atau ahli waris orang yang dirugikan (dalam hal orang yang dirugikan meninggal dunia) atau wakil orang yang dirugikan (dalam hal orang yang dirugikan kehilangan kecakapan melakukan perbuatan perdata berdasarkan putusan Pengadilan atau masih di bawah umur berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), namun tidak melebihi besaran ganti rugi yang ditetapkan dalam Lampiran VI yang diterbitkan dengan Keputusan 67/2023/ND-CP.
Dalam hal putusan Pengadilan, ganti rugi akan didasarkan pada putusan Pengadilan tetapi tidak boleh melebihi tingkat ganti rugi yang ditetapkan dalam Lampiran VI yang dikeluarkan dengan Keputusan 67/2023/ND-CP.
Apabila kecelakaan disebabkan oleh beberapa kendaraan bermotor yang mengakibatkan kerugian pada kesehatan atau jiwa, maka besarnya ganti rugi ditetapkan berdasarkan tingkat kesalahan pemilik kendaraan bermotor, namun jumlah ganti rugi secara keseluruhan tidak boleh melebihi batas tanggung jawab asuransi.
Dalam hal kecelakaan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan pihak ketiga, besarnya santunan asuransi kesehatan dan jiwa bagi pihak ketiga adalah sebesar 50% dari besarnya santunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang diterbitkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 67/2023/ND-CP atau sesuai dengan kesepakatan (jika ada) antara tertanggung atau ahli waris korban (dalam hal korban meninggal dunia) atau wakil korban (dalam hal korban kehilangan kecakapan melakukan perbuatan hukum perdata berdasarkan putusan Pengadilan atau masih di bawah umur berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), namun tidak melebihi 50% dari besarnya santunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang diterbitkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 67/2023/ND-CP.
-Besaran ganti rugi spesifik atas kerusakan harta benda akibat kecelakaan ditetapkan berdasarkan kerusakan aktual dan beratnya kesalahan pemilik kendaraan bermotor, namun tidak melebihi batas tanggung jawab asuransi.
(7) Perusahaan asuransi berhak memotong ganti rugi kerusakan harta benda sampai dengan 5% apabila calon pembeli asuransi atau tertanggung tidak memberitahukan kepada perusahaan asuransi tentang terjadinya kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 4 Keputusan 67/2023/ND-CP atau setelah terjadinya peristiwa asuransi, perusahaan asuransi menemukan bahwa pada saat pelaksanaan perjanjian asuransi, calon pembeli asuransi atau tertanggung tidak memenuhi kewajiban pemberitahuan apabila terjadi perubahan faktor-faktor yang menjadi dasar perhitungan premi asuransi, sehingga mengakibatkan bertambahnya risiko yang dipertanggungkan.
(8) Perusahaan asuransi tidak bertanggung jawab untuk mengganti kerugian atas jumlah yang melebihi batas tanggung jawab asuransi sebagaimana ditentukan dalam Keputusan 67/2023/ND-CP, kecuali dalam kasus dimana pemilik kendaraan bermotor berpartisipasi dalam kontrak asuransi sukarela.
(9) Dalam hal terdapat beberapa kontrak asuransi kewajiban perdata wajib untuk kendaraan bermotor yang sama, jumlah ganti rugi hanya akan dibayarkan sesuai dengan kontrak asuransi pertama yang telah disepakati. Perusahaan asuransi wajib mengembalikan 100% premi asuransi yang telah dibayarkan untuk kontrak asuransi yang tersisa kepada penanggung.
(10) Pihak penanggung dan tertanggung berkewajiban memberitahukan kepada tertanggung atau ahli waris atau wakil tertanggung tentang jumlah uang pertanggungan yang telah dibayarkan oleh perusahaan asuransi untuk setiap kerugian kesehatan atau jiwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Ayat 6 Huruf a, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 67 Tahun 2023/M-Perasuransian.
(11) Perusahaan asuransi berkewajiban memberitahukan kepada calon peserta asuransi, tertanggung, dan korban tentang besarnya ganti rugi atas kerusakan kesehatan dan jiwa serta membayarkan jumlah ganti rugi sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat 6 pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2023 tentang Pertanggungan Asuransi.
(Pasal 12 Keputusan 67/2023/ND-CP)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)