Meskipun perlu memasang drive yang didukung di sistem penyimpanan terpasang jaringan (NAS) atau casing komputer, karena berbagai alasan, pengguna sebaiknya tidak menggunakan SSD untuk pencadangan data penuh. HDD mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
Penyimpanan data offline terbatas
Jika Anda mematikan PC, melepas SSD, dan menyimpannya selama satu atau dua tahun, ada kemungkinan data tidak dapat dipulihkan. Hal ini terjadi karena SSD menggunakan listrik untuk mengisi daya sel di dalam chip memorinya. Bahkan saat dimatikan, SSD masih menyimpan sedikit daya. Jika tidak terhubung ke sumber daya dan tidak digunakan secara teratur, dayanya akan mulai terkuras.
SSD perlu diisi dayanya secara berkala untuk menghindari kehilangan data.
Waktu yang dibutuhkan SSD untuk rusak dan data hilang bergantung pada suhu penyimpanan. Menulis cadangan baru ke SSD dapat memulihkan situasi tersebut, tetapi pengguna akan kesulitan membaca data dari SSD. Sebaliknya, jika HDD disimpan dengan aman, data cadangan akan bertahan lebih lama.
SSD lebih mahal per GB
Meskipun harga SSD telah turun selama bertahun-tahun, harganya masih jauh lebih mahal daripada HDD. SSD 1TB berharga sekitar $40 untuk drive SATA 2,5 inci, sementara SSD M.2 NVMe dengan kapasitas yang sama dapat berharga lebih dari $100. Sementara itu, HDD 10TB berharga sekitar $100, yang merupakan nilai yang lebih baik untuk penyimpanan, meskipun kinerjanya tidak dapat menandingi drive NVMe.
Kapasitas terbatas
SSD yang lebih besar dari 4TB sulit ditemukan, sementara SSD 8TB langka dan mahal. Untuk pencadangan data, menghabiskan lebih banyak uang untuk SSD bukanlah pilihan yang masuk akal, terutama ketika pengguna dibatasi oleh jumlah slot drive pada motherboard. Sementara itu, HDD dapat memiliki kapasitas lebih dari 20TB, memungkinkan pengguna untuk menyimpan lebih banyak data tanpa memerlukan banyak drive.
Ruang penyimpanan SSD jauh lebih rendah daripada HDD
Risiko kegagalan tanpa peringatan
Meskipun drive apa pun bisa tiba-tiba rusak, hal itu lebih mungkin terjadi pada SSD. Meskipun teknologi telah maju, HDD masih dapat rusak dengan cara yang dapat diprediksi, sehingga memberi pengguna cukup waktu untuk memindahkan data atau mengganti drive sebelum masalah muncul. SSD, di sisi lain, dapat rusak kapan saja tanpa peringatan.
Singkatnya, saat memilih antara SSD dan HDD untuk penyimpanan data jangka panjang, HDD memiliki lebih banyak keunggulan dalam hal daya tahan, biaya, dan kapasitas penyimpanan.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/co-nen-dung-ssd-de-sao-luu-du-lieu-dai-han-185250303184602314.htm
Komentar (0)