Menurut situs web Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) di Vietnam, Jepang memiliki budaya berendam di pemandian air panas (onsen) atau pemandian umum (sento). Ada beberapa adat dan tata krama dasar yang perlu dipatuhi.
Bilas tubuh Anda dengan sabun sebelum berendam. Pemandian air panas pribadi sering menyediakan sampo, sabun mandi cair, dan handuk, tetapi Anda mungkin perlu menyewa atau membawa perlengkapan ini untuk pemandian umum. Setiap pancuran dilengkapi bangku dan ember. Duduklah dan siramkan air panas ke seluruh tubuh Anda dengan ember, hindari memercikkan air ke orang lain, dan matikan air saat tidak digunakan.
Kebanyakan pemandian umum dan pancuran memiliki petunjuk penggunaan, jadi periksalah. Setelah membilas tubuh, Anda dapat masuk ke bak mandi setelah melepas semua pakaian. Jangan pernah memasukkan handuk atau apa pun ke dalam bak mandi. Anda juga harus mengikat rambut ke belakang. Ingatlah bahwa bak mandi ini untuk berendam, bukan berenang. Airnya bisa sangat panas, jadi cobalah celupkan kaki Anda terlebih dahulu agar terbiasa.

Orang bertato umumnya tidak diperbolehkan mandi di pemandian air panas, pemandian umum, kolam renang, atau pusat kebugaran. Namun, ada beberapa pengecualian, tergantung jenis pemandian atau aturan pemiliknya.
Soto-yu (pemandian air panas terbuka) dan pemandian air panas yang dikelola kota cenderung lebih ramah terhadap tato. Beberapa sento lokal juga menerima tato, jadi pilihan teraman adalah memeriksa terlebih dahulu ke mana Anda akan pergi atau mencoba menutupi tato Anda dengan perban tahan air.
Kolam renang atau pusat kebugaran terkadang menerima tato jika Anda menutupinya dengan pakaian renang atau jubah mandi.
Jika Anda merasa tidak nyaman bertelanjang di depan orang lain atau khawatir dengan tato, Anda selalu bisa mencari pemandian pribadi (kashikiriburo) atau ryokan (penginapan tradisional Jepang) dengan kamar mandi pribadi. Pemandian pribadi cenderung lebih mahal.
Menurut vnexpress.net
Sumber
Komentar (0)