Pertemuan dan diskusi tersebut mempertemukan lebih dari 50 seniman, manajer, direktur, musisi, penulis, pelukis, aktor, jurnalis... yang mewakili bidang seni kreatif dan media ibu kota.

Berbicara dalam pertemuan tersebut, Kolonel Nguyen Thanh Long, Wakil Direktur Kepolisian Kota Hanoi, menegaskan bahwa sepanjang proses pembangunan dan pengembangan, selain tugas menjaga keamanan politik dan ketertiban serta keselamatan sosial, Kepolisian Ibu Kota senantiasa menempatkan budaya sebagai fondasi spiritual, kekuatan lunak untuk menjaga perdamaian Ibu Kota. Dalam konteks era perkembangan teknologi yang pesat, informasi menyebar dengan cepat, front budaya-ideologi memainkan peran yang semakin penting.
"Kelompok seniman adalah kekuatan yang berkontribusi dalam memelihara keimanan, melestarikan keindahan jiwa, dan menyebarkan nilai-nilai humanis dan positif di masyarakat. Era digital membuka peluang besar untuk menyebarkan keindahan, tetapi di saat yang sama, juga menuntut orang-orang yang berkecimpung di bidang budaya dan seni untuk memiliki keberanian, tanggung jawab, dan kewaspadaan. Kebersamaan antara kepolisian dan para seniman ibu kota merupakan fondasi koordinasi untuk melestarikan lingkungan budaya yang sehat, melindungi fondasi ideologi Partai, nilai-nilai luhur bangsa, dan gaya hidup masyarakat Hanoi yang beradab dan elegan," ujar Kolonel Nguyen Thanh Long.
Lebih lanjut, Kolonel Nguyen Thanh Long juga menekankan bahwa di era digital, tugas menjaga keamanan dan ketertiban tidak hanya terbatas pada kehidupan nyata, tetapi juga meluas ke dunia maya—di mana nilai-nilai budaya, ideologi, dan keyakinan publik dapat dilanggar jika tidak ada arahan. Oleh karena itu, Kepolisian Ibukota memutuskan bahwa perlu bekerja sama lebih erat dengan para intelektual dan seniman, bersama-sama menciptakan "pagar lunak" budaya, etika, dan keindahan.
Dari perspektif praktis, Wakil Direktur Kepolisian Kota mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, Kepolisian Kota Hanoi selalu mengutamakan koordinasi propaganda, kreasi seni, penyelenggaraan kampanye, festival budaya dan seni, seminar, dan pertukaran dengan para seniman. Banyak karya sastra, musik , film, dan teater karya para seniman di ibu kota telah berkontribusi dalam menghormati citra para prajurit Kepolisian Rakyat, menyebarkan semangat "Melayani Rakyat".

Puncak pertemuan tersebut adalah diskusi panel tiga tema dengan pembicara bergengsi, menghadirkan perspektif multidimensi dan emosi yang mendalam.
Topik 1 “Seniman - Pencipta Nilai dalam Konteks Kekacauan Informasi” menghadirkan penulis Nguyen Ngoc Tien, penyair sekaligus jurnalis Huu Viet, dan Seniman Rakyat Tu Long. Para pembicara sepakat bahwa, di era jejaring sosial dan informasi virtual, seniman harus mempertahankan kepribadian mereka dan berkarya dengan kecerdasan dan kasih sayang.
Penulis Nguyen Ngoc Tien menegaskan: "Nilai-nilai kemanusiaan, cinta, dan kebaikan adalah titik terang yang membantu orang-orang mendapatkan kembali iman mereka." Seniman Rakyat Tu Long menyampaikan bahwa teknologi dapat membantu menyebarkan seni, tetapi emosi sejati dan identitas nasional adalah jiwa sang seniman.
Topik 2 membahas hubungan antara seni dan keamanan ideologis, antara kreativitas dan tanggung jawab. Penyair Nguyen Quang Thieu, Seniman Rakyat Quoc Hung, dan Kolonel Nguyen Thanh Long membahas tantangan seni di era kecerdasan buatan (AI). Penyair Nguyen Quang Thieu menyatakan: "Mesin dapat mensimulasikan kreativitas, tetapi tidak dapat menggantikan hati manusia". Seniman Rakyat Quoc Hung percaya bahwa teknologi memberikan peluang bagi musik klasik untuk menjangkau khalayak muda, tetapi para seniman harus mempertahankan "keindahan, kebenaran, dan kemuliaan".
Topik 3 "Mendampingi Kepolisian di Garis Depan Budaya dan Ideologi" yang disampaikan oleh Seniman Rakyat Nguyen Trung Hieu dan Sutradara Dang Le Minh Tri, berfokus pada semangat partisipasi kreatif. Seniman Rakyat Nguyen Trung Hieu mengusulkan perlunya inovasi dalam cara bercerita tentang prajurit Kepolisian Rakyat, tidak hanya menggambarkan citra pertempuran tetapi juga mengekspresikan kedalaman jiwa dan kemanusiaan. Sutradara Dang Le Minh Tri menyatakan pendapatnya: "Seni yang berkaitan dengan kepolisian membutuhkan cara baru yang lebih autentik, lebih dekat, dan lebih mudah diakses untuk menjangkau kaum muda, melalui kerja sama kreatif multi-platform antara seniman - polisi - media."
Peristiwa ini bukan sekadar pertemuan yang bermakna, tetapi juga ajakan untuk bertindak, agar setiap seniman terus berkarya, setiap polisi terus mendampingi budaya dan seni dalam garda depan ideologi, bersama-sama membangun modal yang damai, manusiawi, dan progresif.
Sumber: https://hanoimoi.vn/cong-an-tp-ha-noi-gap-mat-van-nghe-si-tieu-bieu-nhan-71-nam-ngay-giai-phong-thu-do-718755.html
Komentar (0)