Teknologi 11/6: Meta memangkas staf, DeepSeek menambang batu bara

Perusahaan teknologi memangkas staf

Dalam konteks transformasi digital dan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), perusahaan teknologi besar telah melakukan banyak putaran pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk mengoptimalkan biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.

Meta mengumumkan rencana untuk memangkas 5% tenaga kerjanya, dengan tujuan meningkatkan kinerja dan menyingkirkan karyawan yang berkinerja buruk. Microsoft juga melakukan tinjauan kinerja dan memberhentikan beberapa karyawan, tetapi tidak memberikan pesangon, sehingga banyak karyawan mengalami kesulitan.

Meskipun kinerja keuangannya kuat, Salesforce memangkas stafnya.

Meskipun kondisi keuangannya stabil, Salesforce telah memutuskan untuk mengurangi lebih dari 1.000 karyawan, sementara HP Enterprise (HPE) mengumumkan pengurangan 2.500 karyawan untuk merestrukturisasi operasinya. Microchip Technology juga mengikuti tren ini, dengan mengurangi 2.000 karyawan, yang diperkirakan akan selesai pada akhir kuartal kedua tahun ini.

Selain itu, Stripe – platform pembayaran daring – memberhentikan 300 karyawan, terutama di departemen produk, teknik, dan operasi.

Perampingan ini mencerminkan pergeseran strategi perusahaan teknologi di era AI, dengan fokus yang lebih besar pada perekrutan tenaga kerja terampil di bidang analitik data dan AI. Namun, langkah ini juga menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas jangka panjang pasar tenaga kerja di industri teknologi.

WWDC 2025: Apple Memuji Pengembang di Tengah Kekecewaan AI

WWDC 2025 diakhiri dengan penghormatan yang jenaka kepada para pengembang, tetapi tidak adanya tanggapan mengenai sejumlah isu penting membuat komunitas teknologi memiliki banyak pertanyaan.

Meskipun Apple telah memperluas integrasi AI-nya dengan menambahkan ChatGPT ke Image Playground dan mendukung pengkodean di Xcode, banyak pengembang masih belum puas dengan kemajuan perusahaan di bidang ini. AI Siri yang "lebih personal", yang dijanjikan di WWDC tahun lalu, masih tertunda, dengan alasan perlunya waktu lebih lama untuk memenuhi standar kualitas Apple. Fitur-fitur AI lainnya sebagian besar tertinggal dari peningkatan yang dilakukan Google.

Masalah App Store juga tidak dibahas dalam pidato utama Apple yang berdurasi 90 menit, meskipun perusahaan tersebut baru saja mematuhi putusan yang mewajibkan pengembang AS untuk terhubung ke metode pembayaran di luar sistem Apple. Perubahan pada sistem pembayaran dan anti-penipuan diumumkan sebelum acara, tetapi tidak muncul di panggung utama.

Selain itu, Apple memperkenalkan aplikasi gim mandiri, tetapi berfokus pada manfaat bagi konsumen, alih-alih pengembang. WWDC 2025 masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang arah Apple di bidang AI dan komunitas pengembang.

OpenAI Meluncurkan o3-pro: Model AI Inferensi Terkuat yang Pernah Ada

OpenAI baru saja memperkenalkan o3-pro, versi terbaru dari model AI inferensi o3, yang menjanjikan peningkatan kemampuannya dalam menangani masalah di bidang matematika, fisika, dan kriptografi.

O3-pro kini tersedia di ChatGPT Pro, Team, dan Developer API, menggantikan o1-pro. Berdasarkan pengujian internal, O3-pro meraih skor yang sangat baik dalam tes AI populer, melampaui Google Gemini 2.5 Pro pada AIME 2024 (penilaian keterampilan matematika) dan mengalahkan Claude 4 Opus dari Anthropic pada GPQA Diamond (tes pengetahuan sains tingkat PhD).

Model ini memiliki akses ke berbagai alat canggih, termasuk pengikisan web, analisis data, Python, dan respons yang dipersonalisasi. Namun, OpenAI mengakui bahwa O3-pro lebih lambat merespons dibandingkan pendahulunya. Beberapa fitur masih belum tersedia, seperti pembuatan gambar dan dukungan untuk ruang kerja AI Canvas.

Meskipun memiliki keterbatasan, O3-pro tetap menandai langkah maju yang penting dalam teknologi inferensi AI, yang membuka prospek baru dalam aplikasi praktis.

Tiongkok menempatkan DeepSeek dalam penambangan batu bara

Industri batu bara China tengah menyaksikan transformasi dramatis seiring diterapkannya teknologi AI dari DeepSeek di tambang-tambang besar, membantu mengoptimalkan kinerja, meningkatkan keselamatan, dan memodernisasi proses penambangan.

Di tambang Liyazhuang milik Shanxi Coking Coal Group, sistem AI yang dijuluki "Xiao Ya Assistant" tertanam kuat dalam operasi produksi. Hanya dengan satu klik dan memasukkan parameter teknis, laporan langkah-langkah keselamatan produksi dapat langsung dihasilkan, membantu teknisi mengendalikan risiko secara lebih efektif. Sistem ini juga mampu memperbarui status produksi secara real-time, dengan lebih dari 500.000 titik data diproses di server lokal.

DeepSeek tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga bertindak sebagai "penjaga keselamatan" yang terus memantau kondisi kerja di tambang. AI menciptakan siklus manajemen keselamatan yang ketat. Selain itu, sistem ini juga mendukung perawatan cerdas dengan menganalisis data getaran mesin, memprediksi kegagalan lebih awal, dan beralih dari perawatan pasif ke proaktif.

Revolusi AI dalam pertambangan batu bara tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan dan keselamatan pekerja. Jika tren ini berlanjut, hal ini dapat membentuk kembali seluruh industri pertambangan, mengantarkan era baru dengan standar kecerdasan yang lebih canggih.

Komentar (0)