Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Teknologi AI baru Google menghadapi tantangan berupa teks berusia 2.000 tahun

AI Aeneas milik Google dapat mengisi kekosongan sejarah dengan cepat, mengungkap misteri dari zaman Romawi.

Báo Thanh niênBáo Thanh niên03/08/2025

Menurut BGR , sejarah manusia ibarat sebuah lukisan raksasa dengan banyak bagian yang hilang akibat kerusakan teks-teks kuno seiring waktu. Kini, sebuah model AI inovatif bernama Aeneas, yang dikembangkan oleh Google DeepMind dan para sejarawan, menjanjikan untuk mengisi kekosongan tersebut, membantu kita memahami masa lalu dengan akurasi dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

AI baru Google mengungkap sejarah manusia yang terkubur

Selama berabad-abad, para sejarawan menghadapi tantangan berat: teks-teks Romawi kuno seringkali ditemukan dalam kondisi buruk, terfragmentasi, atau pudar. Merekonstruksinya ibarat memecahkan teka-teki rumit, yang membutuhkan deduksi dan perbandingan yang cermat. Namun, sebuah teknologi baru siap mengubah permainan.

Công nghệ AI mới của Google được thử thách với văn bản 2.000 năm tuổi - Ảnh 1.

Teks kuno sedang didekodekan oleh AI Aeneas milik Google DeepMind

FOTO: SCREENSHOT NEOWIN

Dinamai berdasarkan tokoh mitologi Yunani-Romawi, Aeneas adalah model AI yang dikembangkan bersama oleh para sejarawan dari Universitas Nottingham (Inggris) dan ilmuwan dari Google DeepMind. Model ini dilatih untuk melakukan apa yang biasa dilakukan sejarawan: mencari "kesamaan" (kata, tata bahasa, konteks) dalam basis data besar berisi 176.000 prasasti Romawi untuk menyimpulkan bagian-bagian yang hilang.

Bedanya, sementara bagi manusia mungkin butuh waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, Aeneas dapat menyelesaikan pekerjaan ini dalam sekejap mata.

Apakah AI dapat dipercaya?

Salah satu kekhawatiran terbesar dengan AI generatif adalah potensi "delusi"—terciptanya informasi palsu. Jika kita ingin mempelajari sejarah secara akurat, "penemuan" masa lalu oleh AI dapat menimbulkan konsekuensi serius.

Untuk menguji kredibilitas mereka, tim tersebut menantang Aeneas dengan tugas sulit untuk menentukan tanggal "Res Gestae Divi Augusti", sebuah teks Romawi terkenal yang terukir di Kuil Augustus di Turki. Hasil yang mengejutkan adalah Aeneas menemukan dua kemungkinan tanggal, yang keduanya sangat sesuai dengan perkiraan sebagian besar sejarawan terkemuka saat ini.

Namun, temuan terpenting dari studi ini bukanlah bahwa AI dapat menggantikan manusia, melainkan kombinasi keduanya menciptakan kekuatan yang superior. Ketika 23 sejarawan bekerja bersama Aeneas, hasilnya menunjukkan:

  • Produktivitas para sejarawan meningkat pesat.
  • Mereka mungkin menemukan koneksi baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.
  • Seorang sejarawan yang menggunakan Aeneas memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan jika hanya menggunakan AI atau hanya manusia yang bekerja sendiri.

Teknologi ini tidak hanya membantu menguraikan teks-teks kuno, tetapi juga membuka metode penelitian sejarah yang benar-benar baru, membantu kita memahami masa lalu lebih dalam untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

Sumber: https://thanhnien.vn/cong-nghe-ai-moi-cua-google-duoc-thu-thach-voi-van-ban-2000-nam-tuoi-185250726094725178.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang
Video penampilan kostum nasional Yen Nhi mendapat jumlah penonton terbanyak di Miss Grand International

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Pasar 'terbersih' di Vietnam

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk