
Para ilmuwan di Universitas Tsinghua telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan terciptanya transparansi pada jaringan organ dalam - Foto: SCMP
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell , metode baru ini membantu membuat organ internal menjadi transparan, menciptakan gambar 3D dengan ketajaman dan akurasi tinggi sambil mempertahankan struktur biologis jaringan.
"Kami telah menciptakan jaringan dalam keadaan 'kaca ionik', yang sangat transparan dan mempertahankan bentuk alami jaringan biologis," kata tim peneliti.
Menurut South China Morning Post (SCMP), para ilmuwan telah lama mencari cara untuk membuat jaringan di organ dalam menjadi transparan agar dapat diamati tanpa operasi invasif.
Namun, metode yang ada saat ini sering menyebabkan deformasi jaringan, mendistorsi struktur aslinya. Selain itu, kualitas hasil CT scan menurun, dan teknik pembekuan dapat membentuk kristal es yang merusak jaringan.
Dalam konteks ini, Universitas Tsinghua menyatakan bahwa teknologi barunya telah secara signifikan melampaui metode yang ada dengan transparansi yang lebih tinggi. Secara khusus, pada suhu rendah, jaringan transparan dapat berubah menjadi keadaan padat seperti kaca tanpa deformasi, memungkinkan pengawetan jangka panjang sambil mempertahankan integritas struktural.
Menurut SCMP , tim peneliti berhasil menguji teknologi baru tersebut pada berbagai organ dalam tikus, termasuk jantung, hati, limpa, paru-paru, ginjal, dan otak.
Bahkan ketika disimpan pada suhu yang sangat rendah yaitu -80°C, jaringan ini tetap transparan dan tidak membentuk kristal es – sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh metode lama.

Jantung, hati, limpa, paru-paru, ginjal, dan otak tikus diuji dengan teknologi "kaca ion", kemudian ditempatkan di dalam freezer pada suhu -80°C, di mana organ-organ tersebut tetap transparan dan tidak membentuk kristal es (kanan) - Foto: SCMP
Dengan potensi yang sangat besar, teknologi "kaca ion" diharapkan dapat membuka terobosan dalam diagnostik cerdas dan penelitian pada tingkat yang sebelumnya tidak terjangkau.
Universitas Tsinghua menyatakan bahwa tim peneliti terus menyempurnakan teknologi tersebut, dengan tujuan untuk penerapan yang lebih luas dalam kedokteran klinis dan ilmu pengetahuan modern.
Sumber: https://tuoitre.vn/cong-nghe-thuy-tinh-ion-mo-ky-nguyen-moi-cho-nghien-cuu-mo-20250818175249484.htm










Komentar (0)