(NLDO) - Direktur Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam Dinh Viet Thang mengirimkan surat belasungkawa kepada kepala Otoritas Penerbangan Sipil Korea.
Mendengar bahwa pesawat Jeju Air - Korea Selatan yang membawa 175 penumpang dan 6 awak pesawat yang kembali dari Thailand mengalami kecelakaan saat mendarat, Direktur Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam Dinh Viet Thang mengirimkan surat belasungkawa.
Pihak berwenang melakukan operasi penyelamatan di lokasi kejadian. Foto: Yonhap
Dalam suratnya kepada Yoon-sang Lee, Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Korea sekaligus Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, Direktur Dinh Viet Thang menyampaikan kesedihannya atas berita kecelakaan pesawat yang fatal di Korea. Sebuah pesawat Boeing 737-800 Jeju Air, yang berangkat dari Bangkok, Thailand, tergelincir keluar landasan pacu dan jatuh di Bandara Internasional Muan.
Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam dan Direkturnya menyampaikan belasungkawa yang paling dalam kepada Otoritas Penerbangan Sipil Korea, rekan-rekan, serta keluarga dan teman-teman dari mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan malang ini.
"Kami berharap upaya penyelamatan yang masih dilakukan di lokasi kejadian dapat menyelamatkan banyak nyawa dan meminimalkan kerusakan," ujar Direktur Dinh Viet Thang dalam surat tersebut.
Dalam surat tersebut, Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam dengan hormat mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Penerbangan Sipil Korea atas dukungannya selama ini. Sebagai pendamping, Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Otoritas Penerbangan Sipil Korea dan Jeju Air atas masa sulit ini.
"Kami berharap agensi Anda dan Jeju Air dapat mengatasi semua kesulitan dan segera pulih dari kecelakaan tersebut," kata surat itu.
Kecelakaan udara serius terjadi pada pukul 9:07 pagi tanggal 29 Desember (waktu setempat) ketika sebuah Boeing 737-800 Jeju Air, yang berangkat dari Bangkok (Thailand), mendarat di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 290 km dari Seoul.
Menurut petugas di lokasi kejadian, dalam upaya pendaratan darurat, pesawat tidak dapat memperlambat laju hingga berhenti saat mendekati ujung landasan. Akibatnya, pesawat tergelincir keluar landasan, menabrak bangunan bandara, merusak badan pesawat secara parah, pecah berkeping-keping, dan menyebabkan kebakaran. Sebanyak 179 dari 181 orang di dalamnya diyakini tewas. Dari 181 penumpang dan awak pesawat, dua orang berkewarganegaraan Thailand, sisanya berkewarganegaraan Korea Selatan.
Pihak berwenang berfokus pada penyelamatan, bantuan, dukungan bagi keluarga korban, dan klarifikasi penyebab kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah negara itu. Pemerintah Korea Selatan telah menetapkan zona bencana khusus di Muan untuk menangani insiden tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/cuc-truong-dinh-viet-thang-gui-thu-chia-buon-vu-tai-nan-may-bay-han-quoc-196241229170914365.htm
Komentar (0)