Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin sedang dalam kunjungan resmi pertamanya ke Eropa (termasuk Jerman dan Prancis) dengan agenda padat untuk meningkatkan kepercayaan investor Eropa dalam meningkatkan perdagangan dan investasi di Thailand, meningkatkan upaya untuk menyelesaikan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Thailand-Uni Eropa (UE), dan mengejar negosiasi tentang pembebasan visa bagi warga negara Thailand.
Juru bicara Pemerintah Thailand Chai Wacharonke mengatakan bahwa selama kunjungan resmi pertamanya ke Eropa, Perdana Menteri Srettha diperkirakan akan berdiskusi dengan otoritas Jerman dan Prancis mengenai pembangunan ekonomi berkelanjutan, energi bersih, dan mengatasi tantangan lingkungan, sambil menekankan pentingnya meningkatkan hubungan dengan Jerman dan Prancis sehingga mereka dapat menjadi mitra strategis Thailand.
Selama kunjungannya selama seminggu (7-14 Maret), Perdana Menteri Srettha juga akan bertemu dengan para pemimpin bisnis di sektor penerbangan, otomotif, suku cadang mobil, pariwisata, fesyen , dan ritel. Beliau juga akan menghadiri pameran dagang pariwisata terbesar di dunia, ITB Berlin 2024, di Jerman dan Konferensi Global MIPIM 2024 tentang Infrastruktur dan Real Estat di Cannes, Prancis, serta menyampaikan pidato di resepsi tahunan Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah Jerman. Thailand berharap dapat menandatangani FTA dengan Uni Eropa tahun depan, dengan putaran negosiasi ketiga dijadwalkan berlangsung pada bulan Juni tahun ini.
Menurut data Departemen Negosiasi Perdagangan di bawah Kementerian Perdagangan Thailand, Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar keempat Thailand, dengan perdagangan bilateral mencapai $34,8 miliar dalam 10 bulan pertama tahun 2023. Kedua belah pihak pertama kali meluncurkan negosiasi FTA pada tahun 2013, tetapi prosesnya terhenti setelah kudeta tahun 2014 di Thailand.
Pada tahun 2017 dan 2019, Dewan Eropa mengadopsi pendekatan pelibatan kembali secara bertahap, yang berpuncak pada penandatanganan Perjanjian Kemitraan dan Kerja Sama pada bulan Desember 2022. Terkait perdagangan, kesimpulan Dewan Eropa tahun 2017 dan 2019 meminta Komisi Eropa untuk menilai kemungkinan dimulainya kembali negosiasi FTA dengan Thailand dan menekankan pentingnya mengambil langkah-langkah ke arah tersebut.
VIET LE
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)