Menyelamatkan pasien dengan pneumotoraks yang menyebabkan kesulitan bernapas dan nyeri dada

Di rumah sakit rujukan, dokter mendiagnosis pneumotoraks kanan dan memerintahkan pemasangan selang dada. Setelah 7 hari perawatan intensif, gejala pernapasan pasien membaik, tetapi selang dada masih mengeluarkan banyak udara. Tn. T. dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Tam Anh (HCMC).

Pada tanggal 15 Juli, Dokter Residen Tran Thuc Khang (Departemen Bedah Kardiovaskular-Toraks, Pusat Kardiovaskular, Rumah Sakit Umum Tam Anh) menyatakan bahwa kasus ini merupakan pneumotoraks kanan spontan, yaitu drainase minimal rongga pleura yang tidak efektif (juga dikenal sebagai kebocoran udara berkepanjangan). Pneumotoraks sering disebabkan oleh pecahnya gelembung udara atau kista di parenkim paru.

Pada pneumotoraks spontan, jika jumlah udaranya banyak dan tidak segera ditangani, pasien dapat mengalami gagal napas. Penanganan pneumotoraks spontan adalah drainase minimal rongga pleura. Namun, untuk gelembung udara besar atau kista yang tidak dapat tertutup sendiri, dan drainase masih mengakibatkan kebocoran udara yang berlangsung selama 5-7 hari, pembedahan perlu dipertimbangkan untuk mengatasi penyebabnya.

Tim melakukan operasi endoskopi toraks pada pasien, yang berlangsung sekitar 60 menit. Melalui sistem pencitraan endoskopi, lesi parenkim paru teridentifikasi terdiri dari banyak gelembung udara yang pecah dan yang masih utuh. Lesi diangkat seluruhnya dan parenkim paru dijahit menggunakan sistem penjahitan otomatis. Selama operasi, paru-paru (setelah gelembung udara diangkat) mengembang dengan baik, tanpa kebocoran udara. Pada saat yang sama, pleura parietal pasien dipotong dan digosok secara mekanis untuk menciptakan adhesi di rongga pleura, sehingga mencegah kekambuhan di kemudian hari.

Setelah operasi, pasien pulih dengan cepat, hanya merasakan sedikit nyeri pada luka operasi, pemeriksaan rontgen menunjukkan ekspansi paru yang baik, kebocoran udara telah dikeringkan sepenuhnya dan diangkat 36 jam setelah operasi. Pasien dipulangkan setelah 3 hari dengan kondisi pernapasan normal.

Riwayat medis menunjukkan bahwa pasien telah merokok selama 15 tahun dan telah merokok rata-rata 1 bungkus per hari selama beberapa tahun terakhir.

Dr. Khang mengatakan bahwa kesulitan terbesar dalam menangani pneumotoraks spontan adalah penyakit ini sering kambuh. Jika drainase pertama berhasil, tingkat kekambuhan pneumotoraks sangat tinggi (karena masih banyak gelembung udara lain yang belum pecah). Tergantung pada kondisi kebocoran udara, apakah baru pertama kali terjadi atau sudah kambuh, dan kelompok penyebabnya (spontan atau sekunder), dokter akan memberikan rejimen pengobatan yang tepat.

Pada kasus ini, kebocoran udara masih terjadi, pasien diindikasikan untuk menjalani operasi dengan dua tujuan: memotong dan menjahit gelembung udara/kista dan membuat perlengketan di rongga pleura untuk mencegah kekambuhan.

Setelah menjalani pengobatan kista paru, pasien sebaiknya banyak beristirahat, menghindari aktivitas berat atau olahraga berintensitas tinggi; berhenti merokok; mengontrol penyakit penyerta seperti bronkitis kronis, emfisema, penyakit paru obstruktif kronis, dan lain-lain untuk mencegah kekambuhan.

Sumber: https://thanhnien.vn/cuu-benh-nhan-bi-tran-khi-mang-phoi-gay-kho-tho-dau-nguc-185240715093124634.htm