
Delegasi Hoang Van Cuong - Foto: GIA HAN
Pada pagi hari tanggal 17 November, Majelis Nasional membahas dalam beberapa kelompok rancangan resolusi Majelis Nasional tentang mekanisme dan kebijakan khusus untuk melaksanakan Resolusi 71 Politbiro tentang terobosan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan.
Kebijakan kesejahteraan membantu guru merasa lebih aman dan antusias
Berbicara di kelompok tersebut, delegasi Hoang Van Cuong (Hanoi) mengatakan bahwa rancangan yang menugaskan Departemen Pendidikan dan Pelatihan wewenang untuk melaksanakan rekrutmen umum untuk semua sekolah merupakan terobosan besar.
Karena sebelumnya Departemen Dalam Negeri merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas rekrutmen, kini tugas tersebut diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Pelatihan, lembaga pengelola negara yang paling memahami dan menghayati, serta membuat persyaratan yang paling akurat, sehingga dapat merekrut orang-orang yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Selain itu, penugasan rekrutmen kepada departemen akan membantu mengatur dan memobilisasi guru-guru yang tepat...
Mengenai kebijakan khusus dan superior terkait perlakuan, termasuk tunjangan bagi guru, delegasi Hoang Van Cuong mengatakan bahwa kebijakan ini telah ditetapkan dalam Resolusi Politbiro 71. Ketentuan ini memenuhi persyaratan Undang-Undang Guru terkait perlunya perlakuan yang lebih tinggi bagi guru.
Ia mencontohkan sebuah film dokumenter tentang seorang guru di dataran tinggi yang mengorbankan segalanya, berguling-guling, membawa beras dan sayur-sayuran untuk memberi makan murid-muridnya.
"Guru-guru ini perlu diperlakukan dengan baik agar mereka benar-benar dapat peduli dan mengabdikan diri kepada siswa-siswanya," ujar delegasi tersebut, seraya menambahkan bahwa dengan perlakuan yang lebih baik, guru akan lebih bersemangat dan berdedikasi, dan penerima manfaat utamanya adalah orang tua dan siswa.
Membandingkan antara guru dan industri medis, menurut delegasi Cuong, seorang dokter memeriksa pasien yang sama di rumah sakit, dengan penyakit yang sama.
Setelah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan swasta, dokter tetap boleh merawat pasien, tidak ada yang melarang.
"Namun, jika seorang guru mengajar di kelas dan kemudian mengajar pelajaran yang sama di luar kelas, undang-undang melarang dan tidak mengizinkannya. Selain itu, guru tidak diperbolehkan bekerja di profesi tertentu," ujarnya, seraya menambahkan bahwa guru tidak selalu dapat bekerja paruh waktu untuk mendapatkan penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Oleh karena itu, kebijakan kompensasi akan membantu guru merasa lebih aman dan antusias terhadap pekerjaannya.
Selain remunerasi yang lebih tinggi, pengawasan sosial dan persyaratan yang ketat juga diperlukan. Hanya dengan demikianlah tim guru yang benar-benar berdedikasi dapat terbentuk.
Seharusnya tidak ada perbedaan antara tempat yang memiliki syarat dan yang tidak memiliki syarat.
Mengenai satu set buku pelajaran terpadu untuk seluruh negeri, delegasi Hoang Van Cuong menekankan: "Saya rasa perlu dipahami bahwa ini menugaskan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk menyediakan satu set buku pelajaran terpadu untuk seluruh negeri. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan seharusnya tidak menulis satu set buku pelajaran untuk semua orang," usul Bapak Cuong.
Menurutnya, kalau kementerian kembali menulis buku seri ini, kemudian buku seri ini dipakai di semua sekolah, maka hampir akan menjadi buku seri klasik dan semua orang tinggal mempelajari buku itu saja.
"Belajar sesuai buku, mengikuti ujian sesuai buku, berbicara sesuai buku. Lalu semua masalah yang benar-benar ingin kami ciptakan, yaitu menciptakan pemikiran yang baru, inovatif, kreatif, dan tidak terstruktur bagi siswa...", tambah Bapak Cuong.
Ia mengutip fakta bahwa siswa Vietnam sangat cerdas, tetapi tidak terlalu kreatif. Alasannya adalah karena selama ini kita terlalu banyak belajar dan mengikuti ujian berdasarkan buku, yang mengakibatkan hilangnya kreativitas.
Para delegasi sepakat untuk menyediakan seperangkat buku agar materi dapat terpadu di seluruh negeri dan bergerak maju untuk menyediakannya secara cuma-cuma kepada semua siswa.
Delegasi Pham Khanh Phong Lan (HCMC) mengatakan bahwa hal terpenting saat menerapkan seperangkat buku teks terpadu adalah mengurangi pemborosan.
Ia mengutip rancangan resolusi yang menetapkan bahwa satu set buku pelajaran akan digratiskan pada tahun 2030. Namun, rancangan tersebut juga menetapkan bahwa daerah dengan "syarat" dapat menggratiskannya lebih awal, dari tahun 2026 hingga 2027.
Ia menyarankan: "Kita seharusnya tidak membeda-bedakan daerah dengan syarat dan tanpa syarat. Bahkan di daerah yang sulit sekalipun, jika Dewan Rakyat menganggap perlu membebaskan buku pelajaran, mereka akan menyeimbangkan sumber daya mereka sendiri. Membeda-bedakan antara syarat dan ketentuan tidaklah masuk akal. Di daerah yang kaya, siswa juga memiliki lebih sedikit kesulitan, jadi mengapa kita harus memprioritaskan pembebasan terlebih dahulu?"
Kembali ke topik
THANH CHUNG - TIEN LONG
Sumber: https://tuoitre.vn/dai-bieu-khong-nen-giao-cho-bo-giao-duc-va-dao-tao-viet-mot-bo-sach-giao-khoa-cung-cap-cho-tat-ca-20251117115708106.htm






Komentar (0)