Selama masa ini, Bapak Chao Phu Nhan, warga Desa 4, Kecamatan Dak Ha, Kabupaten Dak Glong, secara rutin mengunjungi sawah untuk merawat 2 sao padi. Bapak Nhan mengatakan bahwa pada tahap ini, tanaman padi sedang membentuk batang dan daun muda. Cuaca yang tidak menentu, pergantian matahari dan hujan, serta suhu rendah memudahkan hama dan penyakit berkembang biak.
Oleh karena itu, ia berfokus mengunjungi sawah untuk mendeteksi hama seperti penggulung daun dan penggerek batang secara cepat. Ia memangkas tanaman padi secara merata dan menyianginya, mempersiapkan pemupukan untuk tahap pembungaan dan pembungaan padi. Ia berfokus pada pemupukan dengan komponen NPK agar tanaman padi kuat dan tumbuh sehat.
Pada musim panen musim dingin-semi ini, keluarga Ibu Nguyen Thi Que di Desa 2, Kecamatan Truong Xuan, Distrik Dak Song, menghasilkan 1 hektar jagung dan kacang tanah. Ia aktif menyiangi, mencangkul, dan mencegah hama serta penyakit pada tanamannya.
Ibu Que mengatakan bahwa kekhawatiran terbesarnya adalah munculnya ulat grayak. Jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan segera, ulat ini dapat dengan cepat merusak jagung, sangat memengaruhi produktivitas dan kualitas produk, bahkan dapat menyebabkan kerugian total.
Oleh karena itu, ia harus rutin mendatangi kebun untuk segera mengobati hama dan penyakit, serta mengambil tindakan manual untuk mencegahnya, seperti membersihkan tepian kebun agar tidak ada tempat bagi hama untuk bersembunyi.
Bila perlu, ia akan menyemprotkan pestisida guna mencegah dan mengendalikan hama merugikan tersebut sesuai petunjuk produsen pestisida.
Menurut Tn. Nguyen Viet Vui, Kepala Sub-Departemen Pengembangan Pertanian Dak Nong , secara proaktif membimbing dan mendukung masyarakat untuk mencegah hama dan penyakit pada tanaman musim dingin-semi merupakan tugas yang sangat penting dalam industri ini.
Sejak dimulainya musim tanam musim dingin-semi, pemerintah daerah, lembaga penyuluhan pertanian, dan lembaga perlindungan tanaman telah memberikan arahan kepada masyarakat agar benar-benar mempersiapkan produksi guna mencegah hama dan penyakit.
Secara khusus, petani perlu mempersiapkan bahan-bahan dengan cermat, membersihkan dan membuang sisa-sisa tanaman di lahan, membajak, menggaru, dan mengeringkan tanah. Hal ini membantu menciptakan ventilasi dan kelonggaran tanah, membantu tanaman tumbuh subur, dan meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit.
Solusi teknis lain yang diterapkan oleh daerah adalah dengan mendorong dan mengarahkan masyarakat untuk menanam secara terkonsentrasi dan serentak guna membatasi munculnya dan kerusakan akibat hama dan penyakit, serta menghindari kekeringan di akhir musim.
Departemen Pertanian provinsi memandu dan mereplikasi Program Pengendalian Hama Terpadu (IPM) pada tanaman, menggunakan varietas tahan hama dan tindakan untuk menumbuhkan tanaman sehat.
Departemen Pertanian menghimbau masyarakat untuk menggunakan pupuk organik secara wajar, berimbang dan efektif, serta pupuk majemuk NPK dengan tambahan unsur hara mikro agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Petani menggalakkan penerapan proses 3 pengurangan dan 3 peningkatan pada tanaman padi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk; menggunakan obat perlindungan tanaman sesuai prinsip "4 benar" untuk meningkatkan kualitas produk, memenuhi kebutuhan pasar konsumen.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi, saat ini tim teknis perindustrian secara rutin melakukan pemantauan terhadap perkembangan hama pada tanaman.
Secara khusus, para ahli menaruh perhatian pada beberapa hama dan penyakit seperti penyakit blas pada padi, bercak coklat, thrips, penggulung daun pada padi; bercak coklat, ulat grayak pada jagung; penyakit layu dan busuk akar pada kacang-kacangan.
Dari sana, pihak berwenang mempunyai prakiraan, rekomendasi, dan instruksi khusus untuk tindakan penanganan yang tepat waktu, guna memastikan produktivitas dan kualitas produk.
Hingga pertengahan Januari 2025, dengan semangat persiapan yang matang dan penanaman yang cepat, masyarakat Dak Nong telah menghasilkan lebih dari 2.000 hektar beragam tanaman, sekitar 1.300 hektar lebih cepat dari tahun sebelumnya. Khususnya, beberapa daerah memiliki area tanam awal seperti distrik Krong No, Cu Jut, dan Tuy Duc.
[iklan_2]
Sumber: https://baodaknong.vn/dak-nong-tap-trung-bao-ve-cay-trong-vu-dong-xuan-240171.html
Komentar (0)