Pada tanggal 27 Februari, Polisi Distrik Hai Ba Trung ( Hanoi ) menahan Tran Van Hiep (38 tahun) dan Trinh Thinh (44 tahun) untuk menyelidiki kasus seorang pengendara sepeda motor yang menghalangi dan berkelahi dengan seorang pengemudi mobil di Jalan layang Lingkar 2, dan terus memverifikasi orang-orang yang terlibat.
Setelah kejadian itu, banyak orang bertanya-tanya apakah kedua pria di dalam mobil yang berkelahi dengan Hiep dan Thinh akan dihukum?
Menanggapi reporter VTC News, Dr., pengacara Dang Van Cuong, Kepala Kantor Hukum Chinh Phap (Asosiasi Pengacara Hanoi) mengatakan bahwa dalam klip pendek yang dibagikan di jejaring sosial, penyebab insiden, kata-kata bolak-balik, dan konflik antara para pihak tidak terlihat.
Namun dalam cuplikan video tersebut terlihat kedua orang yang ada di dalam mobil juga merasa kesal dengan kelakuan dua orang yang mengendarai motor SH yang tidak sesuai aturan, sehingga begitu mobil tersebut menghalangi jalan dan pintunya ditarik, mereka langsung keluar dari mobil dan terjadilah perkelahian.
Seorang pria di dalam mobil keluar dan berkelahi dengan dua orang yang mengendarai sepeda motor. (Foto dipotong dari klip)
"Dalam kasus ini, penyidik akan terus melakukan klarifikasi terkait perilaku dua orang yang berada di atas sepeda motor SH, sekaligus mengklarifikasi perilaku dua orang yang berada di dalam mobil untuk memastikan apakah perilaku tersebut dapat dikategorikan sebagai pembelaan diri yang sah atau tidak.
Jika ini kasus pembelaan diri, kedua orang di dalam mobil tidak akan dituntut. Jika melampaui batas pembelaan diri atau merupakan perkelahian di depan umum (karena marah, ingin melukai satu sama lain), mereka dapat dituntut karena sengaja menyebabkan cedera atau mengganggu ketertiban umum," jelas pengacara Cuong.
Pengacara Cuong menganalisis bahwa hukum Vietnam secara tegas melarang perkelahian di depan umum atau pemukulan di depan umum. Hukum hanya memberikan hak kepada warga negara untuk membela diri ketika terjadi tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan secara langsung.
Hiep dan Thinh di kantor polisi.
Penggunaan kekuatan untuk menyelesaikan masalah di tempat umum harus diizinkan oleh hukum dan memerlukan kehati-hatian yang ekstrem, ketenangan, dan pengendalian emosi.
Apabila terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan perkelahian antara kedua belah pihak, maka pihak yang berwajib akan melakukan klarifikasi mengenai sebab terjadinya kejadian, terutama klarifikasi mengenai pihak mana yang lebih dulu melakukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik, dan perilaku kedua belah pihak selanjutnya sebagai dasar penyelesaian sesuai ketentuan perundang-undangan.
Jika dua orang yang mengendarai sepeda motor SH menyerang terlebih dahulu, mengancam nyawa dan kesehatan dua orang yang berada di dalam mobil atau menggunakan kekerasan terhadap orang lain, orang-orang tersebut berhak melawan balik sejauh yang diperlukan, yang dianggap sebagai pembelaan yang sah, bukan kejahatan.
Jika kedua pengendara sepeda motor tersebut tidak bermaksud menyerang pengemudi mobil atau orang lain, tetapi pengemudi mobil tersebut menggunakan kekerasan terlebih dahulu, maka tindakan mereka tidak perlu dilakukan.
Menurut Pengacara, jika terjadi tabrakan lalu lintas, peserta lalu lintas perlu menjelaskan dengan tenang dan menjaga jarak dengan lawan bicara untuk menghindari pelaku tiba-tiba menyerang dan melukai diri sendiri.
Jika pelaku agresif atau membawa senjata, jangan hadapi dia. Kunci pintu mobil dan panggil bantuan atau hubungi polisi di 113.
"Baru-baru ini, terjadi serangkaian insiden penyerangan oleh preman yang brutal terhadap pengguna jalan. Untuk melindungi diri sendiri, harta benda mereka, atau nyawa, kesehatan, dan harta benda orang lain, masyarakat perlu dengan tenang menentukan apakah situasi telah mencapai titik di mana mereka harus menggunakan kekerasan, dan mengendalikan penggunaan kekerasan agar hanya digunakan untuk melawan pada tingkat yang diperlukan," ujar kepala kantor hukum Chinh Phap.
Pada tanggal 25 Februari, sebuah klip beredar di media sosial yang merekam sebuah mobil yang melaju di Jalan Layang Lingkar 2 (dari Jembatan Vinh Tuy menuju Nga Tu So). Saat melewati Kawasan Perkotaan Times City, mobil tersebut berulang kali dihadang oleh sebuah sepeda motor berplat nomor 29H1-747.96 yang dikendarai oleh Tran Van Hiep dan Trinh Thinh, keduanya tanpa helm.
Tak hanya itu, kedua orang ini juga terus-menerus memacu motor mereka di depan mobil yang melaju searah. Setiap mobil yang membunyikan klakson akan membuat mereka menendang mobilnya, meninju kaca depan, atau memacu motor mereka di depan mobil tersebut dan mengerem mendadak.
Puncak kejadian adalah ketika sebuah mobil yang melaju dari arah yang sama menyalip dua pengendara sepeda motor, yang langsung memaki dan menghadang mobil tersebut, hingga terjadilah perkelahian antara kedua belah pihak.
Video : Penyerangan Pejalan Kaki di Tol Lingkar 2, Dua Pemuda Pengendara SH Terjatuh
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)