Berbicara dengan seorang reporter dari surat kabar Nguoi Lao Dong, Bapak Diep Minh Xuan, Wakil Ketua Komite Rakyat Distrik Thuan Nam, menjelaskan bahwa pemutusan pasokan air dilakukan untuk mereklamasi lahan hutan yang telah dirambah dan mengubahnya menjadi lahan pertanian. Menurut Bapak Xuan, inspeksi pengelolaan lahan di area waduk Song Bieu di komune Nhi Ha mengungkapkan bahwa sekitar 610 hektar lahan hutan telah dirambah, di mana lebih dari 100 hektar telah diratakan menjadi sawah; sisanya ditanami tanaman tahunan. "Distrik telah mengarahkan agar air irigasi tidak disuplai ke area ini untuk memfasilitasi proses reklamasi lahan," tegas Bapak Xuan.

Dengan lahan pertanian yang terbengkalai, kehidupan banyak keluarga di komune Nhi Ha menjadi semakin sulit.
Namun, menurut arahan dari Komite Rakyat Distrik Thuan Nam, setidaknya 89 hektar lahan yang sebelumnya digunakan untuk menanam tanaman oleh 26 keluarga di komune Nhi Ha, yang telah diubah menjadi lahan pertanian padi, juga ditangguhkan. Ketika ditanya mengapa hal ini terjadi, Bapak Xuan mengatakan bahwa pengubahan lahan padi tersebut dilakukan secara spontan oleh masyarakat.
Sementara itu, Bapak Trinh Minh Hoang, Direktur Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Provinsi Ninh Thuan , menegaskan bahwa tidak ada penggundulan hutan akibat penguasaan lahan secara ilegal. Menurut Bapak Hoang, area tersebut sebelumnya telah dialokasikan sebagai lahan dan hutan. Namun, beliau tidak mengetahui dokumen hukum untuk area tersebut karena baru menjabat beberapa tahun yang lalu. "Bagaimana menangani lahan yang dikuasai secara ilegal adalah tanggung jawab pemerintah daerah," kata Bapak Hoang.
Sumber: https://nld.com.vn/kinh-te/dat-nong-nghiep-bo-hoang-vi-bi-cat-nuoc-20180320220026682.htm






Komentar (0)