
Yang Mulia Shartse Khensur Rinpoche Jangchup Choeden, Sekretaris Jenderal Konfederasi Buddhis Internasional (IBC), baru-baru ini menyampaikan pemikirannya tentang organisasi dan skala Perayaan Vesak Perserikatan Bangsa-Bangsa 2025 (6-8 Mei), serta peran Vietnam dalam menjadi pusat perhatian bagi budaya, spiritualitas, dan kerja sama Buddhis internasional.
Biksu yang terhormat menyatakan bahwa ini adalah kali keempat Vietnam menjadi tuan rumah Perayaan Vesak Agung, dan setiap kali meninggalkan kesan istimewa. Persiapan tahun ini telah dilakukan dengan cermat, mulai dari menyambut delegasi internasional hingga menyelenggarakan upacara keagamaan, yang menunjukkan kecanggihan dan profesionalisme Komite Penyelenggara Vietnam.
Beliau sangat mengapresiasi identitas budaya yang ditampilkan sepanjang acara tersebut, menyatakan bahwa Vesak 2025 memiliki "cita rasa" Vietnam yang khas, harmonis dan konsisten dalam penyampaian nilai-nilai budaya dan spiritual Buddha. Yang Mulia menekankan ketelitian, organisasi, dan kecanggihan dalam setiap detail yang menciptakan Upacara Agung yang luar biasa, meninggalkan kesan mendalam pada para biksu, biksuni, umat Buddha, dan delegasi internasional.
Menurut Yang Mulia Jangchup Choeden, Vesak adalah peristiwa yang memiliki makna sakral khusus bagi komunitas Buddha di seluruh dunia. Meskipun Buddhisme memiliki banyak tradisi dan sekte yang berbeda, ketika menyebut Vesak dan Buddha, semua orang mengarah pada penghormatan bersama, menunjukkan semangat harmoni dan persatuan pada hari penting ini. Beliau berharap Vietnam akan terus memiliki lebih banyak kesempatan untuk menjadi tuan rumah Perayaan Vesak Perserikatan Bangsa-Bangsa di masa mendatang.
Salah satu keistimewaan Vesak 2025 adalah bertepatan dengan prosesi relik Buddha dari India ke Vietnam (dari 2 Mei hingga 2 Juni). Sang Biksu menyebut ini sebagai "hadiah tambahan" yang sakral, menawarkan kesempatan berharga bagi para delegasi internasional untuk menghormati dan menerima berkah. Penghormatan terhadap relik di Vietnam kali ini memiliki makna yang mendalam, karena ini menandai pertama kalinya dalam sejarah relik Buddha secara resmi dibawa dari India ke Vietnam.
Ia mengungkapkan perasaannya saat menyaksikan antrean panjang orang-orang yang mengantre selama berjam-jam dengan penuh hormat, menunjukkan rasa hormat dan keyakinan kuat masyarakat terhadap ajaran Buddha.
Dengan sangat mengapresiasi keberhasilan Vesak 2025, Yang Mulia Jangchup Choeden menyarankan agar Vietnam dapat mempertimbangkan untuk mengundang lebih banyak relik untuk perayaan Vesak di masa mendatang, seperti relik Piprahwa atau relik murid-murid besar Sariputta dan Maudgalyayana.
Menurutnya, menghormati relik tidak hanya membawa berkah bagi para biksu, biksuni, dan umat Buddha, tetapi juga berkontribusi untuk memperdalam makna spiritual Vesak, sekaligus menyebarkan nilai-nilai welas asih dan kebijaksanaan Buddha.
Dalam pesannya kepada rakyat Vietnam, Sang Biksu yang Terhormat mendesak agar untuk mencapai kedamaian dan harmoni dalam hidup, setiap orang harus terus belajar dan mempraktikkan ajaran Buddha. Ketika ajaran tersebut diinternalisasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, orang akan menemukan kedamaian batin, sehingga menumbuhkan masyarakat yang harmonis dan damai.
Sumber: https://baohaiphong.vn/dau-an-viet-nam-tai-vesak-2025-529276.html






Komentar (0)