Lokomotif semikonduktor swasembada Tiongkok mengalami penurunan laba sebesar 80% dalam tiga bulan terakhir

Laba bersih pada kuartal yang berakhir pada bulan September turun 80% dari tahun sebelumnya, lebih besar dari rekor penurunan 64% pada kuartal kedua tahun 2019, menurut data perusahaan.

Secara spesifik, SMIC mencapai pendapatan sebesar 1,62 miliar dolar AS dalam tiga bulan terakhir, turun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih perusahaan hanya sebesar 93,98 juta dolar AS, jauh lebih rendah dari ekspektasi analis sebesar 165,1 juta dolar AS.

Chip yang diproduksi SMIC pada Mate 60 Pro milik Huawei sempat membuat gebrakan, tetapi belum cukup untuk "menanggung" hasil bisnis perusahaan.

SMIC adalah pabrik pengecoran terbesar di Tiongkok, yang berspesialisasi dalam pembuatan cip semikonduktor kontrak yang dirancang oleh perusahaan lain. Perusahaan ini juga menjadi harapan utama bagi ambisi untuk mendorong industri semikonduktor domestik dan mengejar ketertinggalan dari "raksasa" dunia seperti TSMC atau Samsung.

"Persediaan pelanggan kami di AS dan Eropa masih berada pada rekor tertinggi," ujar seorang perwakilan SMIC, seraya menambahkan bahwa hal ini merupakan salah satu faktor yang berdampak negatif terhadap hasil bisnis mereka.

Penjualan semikonduktor global naik 1,9% pada bulan September dibandingkan bulan sebelumnya, menunjukkan tanda-tanda pemulihan chip, menurut Asosiasi Industri Semikonduktor. Secara global, penjualan bulan September turun 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Penjualan semikonduktor global meningkat selama tujuh bulan berturut-turut, memperkuat momentum positif bagi pasar secara keseluruhan," ujar John Neuffer, presiden dan CEO Asosiasi Semikonduktor. "Prospek jangka panjang permintaan semikonduktor tetap kuat, dengan cip menjadi bagian integral dari berbagai produk global dan masa depan inovasi."

Juga pada bulan September, SMIC tiba-tiba menarik perhatian dengan chip 5G "terobosan" pada model telepon pintar terbaru dari raksasa teknologi China Huawei.

Huawei telah masuk daftar hitam Departemen Perdagangan AS sejak 2019. Sementara itu, SMIC juga masuk daftar hitam setahun kemudian.

Seiring AS memperketat pembatasan ekspor teknologi dan peralatan semikonduktor ke Tiongkok, chip Kirin 9000 yang terdapat di dalam ponsel Mate 60 Pro Huawei dianggap sebagai pukulan berat bagi Washington. Prosesor yang diproduksi oleh SMIC dengan proses 7nm ini menandakan bahwa Beijing mungkin akan segera mencapai kemajuan dalam membangun kemandirian teknologi, meskipun masih tertinggal beberapa generasi dari chip canggih buatan TSMC atau Samsung.

(Menurut CNBC)

'Pukulan' terbaru dari AS mengungkap kelemahan semikonduktor Tiongkok

AS telah meningkatkan pengawasan terhadap sistem litografi yang kurang canggih, mengungkap kekurangan peralatan pembuat chip di Tiongkok, meskipun ada kemajuan terbaru dalam upaya Beijing mencapai tujuan keseluruhannya yaitu swasembada semikonduktor.

AS butuh waktu lima tahun untuk 'memisahkan' Tiongkok dari rantai pasokan semikonduktor

Kekhawatiran bahwa pembatasan ekspor dapat mengganggu industri semikonduktor secara signifikan telah mendorong Washington untuk membuat peta jalan jangka panjang guna memutuskan China dari rantai pasokan semikonduktor.

Masa depan semikonduktor Tiongkok semakin tidak pasti menjelang 'badai' sanksi yang akan datang

Para pembuat semikonduktor China tengah berlomba-lomba membeli peralatan pengecoran chip ASML sebelum pembatasan ekspor baru berlaku, tetapi masa depan yang tidak menentu masih menanti industri di daratan China tersebut.

Sumber: https://vietnamnet.vn/dau-tau-tu-chu-ban-dan-trung-quoc-giam-80-loi-nhuan-ba-thang-gan-nhat-2213952.html