Namun jangan khawatir, para ahli akan berbagi beberapa kiat hebat yang dapat membantu Anda mencerna lebih mudah.
Makanan apa yang menyebabkan kembung?
Kembung disebabkan oleh gas yang diproduksi oleh bakteri di usus besar. Makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, dan kubis brussel cenderung menghasilkan lebih banyak gas. Penyebab umum lainnya adalah produk susu.
Pemanis buatan dan minuman berkarbonasi juga menyebabkan kembung, menurut situs web Yale New Heaven Health dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale (AS).
Tips saat makan untuk mencegah kembung
Musim liburan adalah saatnya pesta mewah, lebih banyak camilan, lebih banyak minuman manis, dan lebih banyak makanan penutup dari biasanya.
Dr. Raquel Rozner, seorang ahli gastroenterologi dan hepatologi serta anggota American Gastroenterological Association, menawarkan kiat-kiat berikut untuk mengurangi kembung:
- Perhatikan porsi makan Anda, makan perlahan, dan kunyahlah dengan saksama. Makan terlalu banyak atau terlalu cepat dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Makanlah secara teratur dan tepat waktu karena terlalu lapar dapat menyebabkan makan berlebihan.
- Makan terlalu cepat atau berbicara saat makan dapat menyebabkan Anda kurang mengunyah. Hal ini dapat menyebabkan sistem pencernaan bekerja lebih keras untuk memproses makanan, sehingga menyebabkan kembung. Oleh karena itu, penting untuk makan perlahan dan mengunyah dengan saksama.
- Fokus pada protein rendah lemak dan sayuran.
- Berhati-hatilah saat mengonsumsi makanan tinggi serat atau susu.
- Menurut Yale New Heaven Health, makanlah lebih sedikit mi atau nasi pada setiap waktu makan .
Tips ampuh mengurangi kembung setelah makan berlebihan
Perut kembung disebabkan oleh gas yang diproduksi oleh bakteri dalam usus besar.
Meskipun sudah mencoba semua tips ini, Anda mungkin masih mengalami kembung. Tenang saja, berikut beberapa cara untuk meredakan ketidaknyamanan setelah makan.
Minum teh jahe. Jahe dapat membantu meredakan kembung, berkat khasiatnya yang menenangkan usus, mengurangi gas dalam usus, dan mengurangi rasa kembung. Anda bisa mengunyah permen jahe, minum teh jahe, atau makan acar jahe setelah makan.
Minum air yang cukup. Minum air yang cukup juga membantu mengurangi kembung. Air dibutuhkan untuk melancarkan pencernaan makanan yang telah dipecah. Sebaiknya minum air secara merata sepanjang hari, sekitar satu jam sekali.
Setelah makan, lakukan aktivitas ringan seperti pekerjaan rumah ringan atau berjalan-jalan.
Bergeraklah. Gerakan sangat membantu pencernaan. Setelah makan, lakukan aktivitas ringan seperti mengerjakan pekerjaan rumah tangga ringan atau berjalan-jalan. Ini dapat membantu pencernaan dan mengurangi kembung.
Berbaringlah miring ke kiri. Jika Anda kembung, cobalah berbaring miring ke kiri untuk membantu pencernaan, dengan mendorong makanan yang telah dipecah melalui lambung dan usus. Namun, ingatlah untuk berjalan-jalan dan duduk sebentar setelah makan, alih-alih langsung berbaring, menurut situs berita kesehatan Eat This Not That!.
Konsumsi enzim pencernaan. Ketidakseimbangan enzim pencernaan di usus Anda dapat menyebabkan perut kembung yang tidak nyaman. Enzim pencernaan yang mengandung beberapa jenis enzim mungkin bermanfaat.
Selain itu, mengonsumsi suplemen probiotik setiap hari juga dapat membantu mengurangi kembung.
Porsi makan selanjutnya harus lebih kecil. Terkadang kembung disebabkan oleh kelebihan makanan di saluran pencernaan. Jadi, jika Anda mengalami kembung setelah makan siang, hindari makan malam dalam porsi besar dan sebagai gantinya, makanlah 2-3 porsi makanan ringan atau makan sup yang mudah dicerna untuk mengurangi kembung.
Hindari air berkarbonasi. Karbonasi dalam air berkarbonasi dapat meningkatkan rasa kembung. Meskipun air putih membantu mengurangi kembung, air berkarbonasi justru dapat memperparahnya. Hindari minuman berkarbonasi tepat sebelum, selama, dan setelah makan. Hal ini dapat mengurangi kembung dan mengurangi kemungkinan terjadinya kembung. Jika Anda suka, minumlah air berkarbonasi di sela waktu makan atau hanya sebagai camilan.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)